Akademi Sepakbola di Semarang

Abstract

Pembinaan sepakbola sejak usia dini dinilai sebagai upaya yang diharuskan untuk memajukan sepakbola Indonesia. Saat ini adalah era dimana prestasi dalam bidang olahraga tak bisa diraih hanya dengan latihan fisik dan teknik semata. Namun, dalam pembinaan dibutuhkan riset, teknologi dan ilmu yang mendukung mental dan intelektualitas pemain. Untuk itu diperlukan 'sekolah khusus' sehingga para atlet kuat fisiknya, tapi juga cerdas. Berbentuk sebuah akademi, sekolah ini memiliki tempat dan program pembinaan sepakbola usia dini yang dikelola dengan profesional. Menpora juga mendorong munculnya akademi sepakbola yang merupakan hasil kerjasama antara pemerintah dan swasta sehingga Indonesia tak lagi kekurangan pemain lokal (67.000 alias 0,026% dari 250 juta jiwa) terutama jika semua wilayah mempunyai akademi sepakbola. Kota Semarang tentu tidak kalah soal antusiasmenya terhadap sepakbola. Tetapi dari lini sepakbola usia dini, terlihat dari catatan ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia) sekolah sepakbola yang memenuhi persyaratan terdaftar sebagai anggota dari Jawa Tengah hanya satu sekolah dan bukan dari Kota Semarang melainkan dari Salatiga. Namun perlu dicatat juga, banyak kejuaraan yang mampu dijuarai oleh siswa-siswa SSB Kota Semarang. Hal ini menunjukkan bakat-bakat sepakbola anak-anak Semarang sangat potensial. Proses awal perancangan dimulai dengan mempelajari lebih dalam tentang akademi sepakbola, terutama konteksnya di Indonesia, serta studi banding akademi sepakbola yang ada di Indonesia maupun diluar. Dilakukan juga tinjauan mengenai Kota Semarang, serta peraturan daerah setempat yang mendukungnya. Selain itu dilakukan pendekatan fungsional, kinerja, teknis, dan konstekstual. Pemilihan tapak didasarkan pada kriteria-kriteria syarat tapak yang diperoleh dari hasil studi literatur maupun studi banding.