KESESUAIAN UJI RANKING BERTANDA WILCOXON DAN UJI WALSH PADA KASUS BERAT BADAN SETELAH PMTP PROGRAM JPS-BK PADA BADUTA UMUR 12-23 BULAN (STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA, PERIODE AGUSTUS-NOVEMBER 2001)

WINARTI , AGUS (2002) KESESUAIAN UJI RANKING BERTANDA WILCOXON DAN UJI WALSH PADA KASUS BERAT BADAN SETELAH PMTP PROGRAM JPS-BK PADA BADUTA UMUR 12-23 BULAN (STUDI KASUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA, PERIODE AGUSTUS-NOVEMBER 2001). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
14Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia menyebabkan bertambahnya jumlahbalita yang mengalami KEP. Untuk mengantisipasi hal itu pemerintah mengeluarkan kebijakan program jarring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan yang antara lain berupa Pemberian makanan tambahan Pemulihan pada balita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan BB pada baduta setelah PMTP yang diuji dengan uji ranking bertanda Wicolxon dan uji Walsh dengan alfa 0,047 dan n=06, n=13, n=15. . disamping itu penelitian ini juga ingin mengetahui kesesuaian keputusan statistik dari kedua uji statistik pada alfa 0,047, dan n=6, n=13 dan n=15. Penini termasuk jenis penelitian explanatory survei, dengan pendekatan cross sectional study. Sampel penelitian mengikuti jumlah n pada tabel harga-harga kritis uji ranking bertanda Wicolxon dan uji Walsh yang mempunyai nilai alfa 0,047 pada kedua uji berturut-turut jatuh pada n=6, n=13, n=15 yang diulang sebanyak 20 kali untuk setiap n dan setiap uji. Data dieproleh dari laporan program PMTP JPS-BK dan status kesakitan baduta yang telah tersedia di Puskesmas Srandakan maupun dinkes Kabupaten Bantul. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji ranking bertanda Wicolxon, iji Walsh, dan koefisien kesesuaian Kappa. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah dengan n=6, baik uji Wilcoxon maupun uji Walsh 13 kali (65%) untuk menerima Ho, sehingga dapat dikatakan pada n=6 kedua uji ini cenderung menerima Ho. Pada n=13 dan n=15 kedua uji menolak Ho pada semua (20 kali atau 100%) pengulangan. Penelitian mengenai kesesuaian uji ranking bertanda Wilcoxon dan uji Walsh dalam keputusan statistik memberi hasil bahwa pada n=6 nilai Kappa=1 dengan interpretasi menunjukkankesesuaian sangat baik. Untuk n=13 dan n=15 nilai Kappa tak terhingga, walaupun demikian diperoleh hasil keputusan statistik kedua uji adalah identik, yaitu menolak Ho pada semua sampel (pengulangan). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan BB baduta setelah PMTP bila diuji dengan uji rngking bertanda Wicolxon dan uji Walsh pada alfa 0,05 dan n=6, n=13 dan n=15. sedangkan pada n=6 disimpulkan tidak terdapat peningkatan BB pada baduta setelah PMTP JPS-BK. Disamping itu dapat disimpulkan kesesuaian uji ranking bertanda Wilcoxon dan uji Walsh dalam keputusan statistik adalah sangat baik pada alfa 0,047 dan n=6. sedangkan pada alfa 0,047 dan n=13, n=15 keputusan statistik kedua uji adalah identik, yaitu menolak Ho pada semua sampel (pengulangan). Disarankan untuk terus melanjutkan program PMTP disamping meningkatkan promosi tentang pentingnya gizi bagi baduta, dan untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang kesesuaian uji ranking bertanda Wilcoxon dan uji Walsh dengan jumlah populasi yang lebih bersar. Dari sudut ilmu gizi, peneliti selanjutnya dapat melihatnya dari indicator status gizi. AR(0302104) Kata Kunci: PMTP, UJI RANKING BERTANDA WILCOXON, UJI WALSH, KOEFISIEN KESESUAIAN KAPPA

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:5882
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Jan 2010 14:53
Last Modified:27 Jan 2010 14:53

Repository Staff Only: item control page