Yusfandrik, Ridi Alfany and Indriastjario, Indriastjario and Wijayanti, Wijayanti (2017) Kampung vertikal Desa Krajan Kulon. Undergraduate thesis, universitas Diponegoro.
| PDF 1048Kb | |
| PDF 469Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 3201Kb | ||
PDF Restricted to Repository staff only 1816Kb | ||
| PDF 323Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 1021Kb | ||
| PDF 1180Kb | |
| PDF 342Kb |
Abstract
Permukiman kumuh merupakan salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai permukiman masyarakat miskin hampir di setiap sudut kota. Masyarakat miskin di perkotaan itu unik dengan berbagai problematika sosialnya sehingga perlu mengupas akar masalah dan merumuskan solusi terbaik bagi kesejahteraan mereka. Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat miskin tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota yang mesti disingkirkan. Terbentuknya pemukiman kumuh, yang sering disebut sebagai slum area sering dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan. Sebagai Sebuah kota yang cukup strategis Kabupaten Kendal juga tidak luput dari permasalahan permukiman kumuh. Lima kecamatan di Kabupaten Kendal masuk dalam wilayah pemukiman yang masih kumuh. Lima kecamatan tersebut yakni, Weleri, Kendal Kota, Kaliwungu, Rowosari, dan Brangsong. penetapan wilayah tersebut sesuai dengan SK Bupati no 648.2/648/2014, Lima wilayah tersebut jadi prioritas di luar daerah tersebut masuk dalam pencegahan sehingga diharapkan 2020 Kendal," jadi wilayah Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) (Tugimin, 2017). Pada tahun 2016 Jumlah penduduk di Desa krajan kulon kecamatan Kaliwungu mencapai 11.107 penduduk dengan luas kawasan sebesar 35.5 ha. Selurunya membutuhkan hunian yang layak dan 2.266 diantaranya masih tergolong masyarakat berpenghasilan rendah. Tidak heran masih banyak keluarga yang belum memiliki rumah tinggal, bisa dilihat dari banyaknya rumah yang masih ditinggali oleh lebih dari 1 keluarga. Dengan keterbatasan lahan dan kemampuan ekonomi Tentu masalah ini bukan hal yang mudah untuk diselesaikan. Selain kurangnya jumlah unit hunian masalah kepadatan dan kelayakan bangunan juga menjadi permasalahan yang perlu diselesaikan Karena masih banyak rumah rumah yang belum memenuhi standar kelayakan bangunan. Menurut data, sarana dan prasarana yang ada belum memadai. Di beberapa tempat kondisi lingkungan belum memenuhi aspek kesehatan, kelestarian hidup, ekologi dan iklim. Oleh Karena itu perlu adanya peran serta pemerintah dan seluruh pihak agar dapat mengatasi masalah tersebut.Terlebih lagi dengan adanya kawasan industri Kendal yang akan terus berkembang sehingga akan berimbas pada lonjakan jumlah penduduk di daerah sekitarnya termasuk Kaliwungu, hal ini juga perlu diantisipasi. Kampung vertikal desa Krajan kulon sebagai sebuah kawasan hunian yang terintegrasi dengan pusat kegiatan ekonomi diharapkan dapat menyelesaikan masalah - masalah yang menjadi penyebab permukiman kumuh. Tidak hanya peningkatan kualitas permukiman secara fisik namun juga memperbaiki kondisi ekonomi warga, mendorong pertumbuhan ekonomi disekitarnya dan meningkatkan nilai guna lahan. Desain kampung vertikal ini didasarkan pada nilai nilai sosial serta keunikan karakteristik masyarakat perkampungan di Desa Krajankulon.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering Faculty of Engineering > Department of Architecture Engineering |
ID Code: | 58572 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 22 Dec 2017 09:21 |
Last Modified: | 22 Dec 2017 09:21 |
Repository Staff Only: item control page