SISTEM PAKAR PENGELOLAAN IRIGASI WADUK PERTANIAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN FORWARD CHAINING

Abstract

Pada penelitian ini telah dibangun sebuah prototype sistem pengelolaan irigasi waduk pertanian yang sebagaimana akan dibuat prototype untuk menggambarkan secara detail sistem dimaksud. Sistem akan dibangun berbasis sensor, jadi inti dari program ini adalah untuk melakukan pengelolaan irigasi waduk pertanian ke lahanlahan pertanian, dengan mempertimbangkan ketinggian air waduk, kelembaban lahan pertanian dan jenis komoditi pertanian. Jika ternyata kondisi lahan membutuhkan aliran air dari waduk pertanian maka gate akan dibuka, pembukaan gate berdasarkan analisis kebutuhan lahan menggunakan metode AHP dan forward chaining. Kebutuhan penerapan teknologi pada irigasi pertanian sangat diperlukan khususnya pada waduk, sebagai pusat irigasi pertanian. Penggunaan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Forward Chaining dapat dipilih karena metode tersebut dianggap sangat fleksibel dan merupakan suatu model perangkingan data dan pengambilan keputusan yang tepat. Input dari sistem berupa (1) data sensor kelembapan lahan pertanian; (2) data ketinggian air waduk; dan (3) data jenis komoditas tanaman, data tersebut dikirim oleh mikrokontroler. Data tersebut akan diproses melalui dua tahapan, yang pertama tahapan AHP pada tahap ini data akan diolah yaitu dilaksanakan pembuatan matrik perbandingan kriteria, mencari bobot priority vector dengan KAW 0.032, KOML1 0.175, KOML2 0.046, KOML3 0.044, KOML4 0.056, KOML5 0.072, KELL1 0.076, KELL2 0.104, KELL3 0.135, KELL4 0.118, KELL5 0.136, dengan lamda 12.27 dan nilai konsistensi indek (CI) 0.13, nilai RI 1.51, maka diketahui konsistensi rasio (CR) 0.08, karena nilai CR < 0,1 sehingga rangking pemeringkatan data akurat, setelah itu data akan di proses Foward Chaining yang didefinisikan sesuai struktur pengendalian yang diberikan berupa keputusan akhir dengan 16 rule base. Hasil kalibrasi sensor ketinggian air waduk menunjukkan hubungan yang linier dengan koefisien determinasi sensor water level adalah 0,9918 menunjukkan nilai positif yang saling terkait. Kalibrasi sensor kelembapan lahan pertanian dilakukan dengan mengkonversi keluaran data besaran tegangan listrik (volt) dengan nilai kelembapan sensor, ditemukan koefisien determinasi sensor kelembapan adalah 0,9849 menunjukkan nilai positif juga yang saling terkait. Kata kunci : Sistem Pakar, Irigasi Waduk, Pertanian, Analytical Hierarchy Process, Forward Chaining, Kalibrasi In this research, an agriculture reservoir irrigation management system has been built which will be used as prototype to give a detail description of the system referred. It will be operated with sensors based, furthermore, the aim of this research is to manage agriculture reservoir irrigation, it is considering the water level of reservoirs, the humidity of farmland and the type of agricultural commodities. If the land requires the water flow from the agricultural reservoir then the reservoir’s gate will be opened, this consideration will be based on the analysis of land needs using AHP and forward chaining method. The tehnology applied to agricultural irrigation is needed especially in the reservoirs, as agricultural irrigation centers. The using of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Forward Chaining can be selected because of this method is rather considered as very flexible and is a model to rank the data and making the right decision. The inputs of the system are (1) the humidity sensor data of agricultural land; (2) data of reservoir water level; And (3) type of plant commodity data, it is sent by microcontroller. those datum will be processed in two stages, the first stage is AHP, at this stage, the data need to be processed by holding the manufacture of matrix comparison criteria, seeking the priority weights vector with KAW 0032, KOML1 0175, KOML2 0046, KOML3 0044, KOML4 0056, KOML5 0072, KELL1 0076 , KELL2 0104, KELL3 0135, KELL4 0118, KELL5 0136, at 12:27 lamda and value consistency index (CI) 0:13, 1:51 RI value, then, it is discovered that the consistency ratio (CR) is 0:08, because the value of CR <0.1 hence the rank of the rating is accurate data , After that, the data will be processed in the Foward Chaining process which is defined according to the given control structure in the form of final decision with 16 rule bases. The result of water level sensor calibration of reservoir shows linear correlation with the determination of water level sensor coefficient which is 0,9918 shows positive value which is interrelated. Calibration of humidity sensor of agricultural land is done by converting output data of electric voltage (volts) with humidity sensor value, it is found that coefficient of determination of humidity sensor which is 0,9849 shows positive value is also interrelated. Keywords: Expert System, Irrigation Reservoir, Agriculture, Analytical Hierarchy Process, Forward Chaining, Calibration