AKIBAT HUKUM PEMBERIAN KUASA UNTUK MENJUAL BARANG DENGAN HAK SUBSTITUSI KEPADA PIHAK KETIGA

Wahyudin, Wahyudin (2014) AKIBAT HUKUM PEMBERIAN KUASA UNTUK MENJUAL BARANG DENGAN HAK SUBSTITUSI KEPADA PIHAK KETIGA. Masters thesis, UNDIP.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK AKIBAT HUKUM PEMBERIAN KUASA UNTUK MENJUAL BARANG DENGAN HAK SUBSTITUSI KEPADA PIHAK KETIGA Pemberian kuasa adalah suatu perjanjian dengan mana seorang memberikan kekuasaan kepada orang lain, yang menerimanya, untuk atas namanya menyelenggarakan suatu urusan. Pemberian kuasa mengakibatkan adanya kewenangan yang diperoleh penerima kuasa untuk melaksanakan apa yang dikuasakan, termasuk apakah kuasa tersebut disertai hak substitusi atau tidak. Pemberian kuasa dengan hak substitusi sangat berpotensi menimbulkan permasalahan antara lain berkaitan dengan akibat hukum yang timbul apabila penerima pelimpahan kuasa(pihak ketiga) melimpahkan kuasa yang diterimanya atau pemberi kuasa yang menunjuk nama tertentu sebagai pihak ketiga yang ternyata tidak cakap hukum serta pemberi kuasa yang melaksanakan sendiri kuasa yang telah dilimpahkanya sedangkan kuasa tersebut juga telah dilaksanakan oleh penerima kuasa atau pihak ketiga. Untuk mengkaji dan menjawab permasalahan tersebut diatas maka penulisan tesis ini mempergunakan analisa yang bersifat kualitatif dengan pendekatan yuridis normatif, yaitu pengumpulan data dengan cara studi dokumenter. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pihak ketiga tidak mempunyai wewenang untuk mengalihkan kuasa untuk menjual barang yang diterimanya karena kuasa tersebut bukan berasal dari pemberi kuasa sehingga tindakan yang dilakukanya tidak mengikat pemberi kuasa. Pemberian kuasa untuk menjual barang dengan hak substitusi dengan menunjuk nama tertentu oleh pemberi kuasa yang ternyata tidak cakap hukum sepatutnya tidak boleh dipenuhi oleh penerima kuasa jika penerima kuasa mengetahui bahwa yang ditunjuk tersebut adalah ternyata tidak cakap hukum serta pemberi kuasa harus bertanggungjawab terhadap segala kerugian atas tindakan yang dilakukan oleh penerima kuasa sebatas apa yang dikuasakan olehnya. Azas kebebasan berkontrak merupakan pedoman dalam suatu perjanjian, namun azas kebebasan berkontrak tidak berdiri sendiri melainkan berkaitan erat dengan Pasal 1320 KUH Perdata sebagai sumber pedoman sehingga para pihak sebaiknya lebih memperhatikan maksud dan isi dari perjanjian sebelum mengikatkan diri agar terhindar dari permasalahan hukum yang dapat merugikan dirinya.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Kata kunci: Pemberian kuasa, Hak substitusi
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:57925
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:01 Nov 2017 14:46
Last Modified:01 Nov 2017 14:46

Repository Staff Only: item control page