Evaluasi Kandungan Coliform dan Salmonella Pellet Limbah Penetasan dengan Aditif Zeolit pada Lama Penyimpanan Berbeda

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji interaksi penambahan zeolit dan lama penyimpanan berbeda terhadap kandungan bakteri Coliform dan Salmonella pada pellet limbah penetasan sebagai bahan pakan alternatif. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2016 di Laboratorium Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Penelitian menggunakan materi berupa limbah penetasan ayam yang terdiri dari cangkang telur, telur gagal menetas, dan DOC (Day Old Chicken) afkir, onggok, media agar analisis Coliform CCA (Chromucul Coliform Agar), media agar analisis Salmonella MCA (MacConkey), BHIB (Brain Heart Infusion Broth). Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial 2x3 dan 3 kali ulangan. Faktor perlakuan pertama adalah penambahan zeolit, yaitu Z0 berupa penambahan zeolit 0% dan Z1 berupa penambahan zeolit 3%. Faktor berikutnya adalah penyimpanan berturut-turut 4, 8 dan 12 minggu (T1, T2, dan T3). Parameter penelitian adalah kandungan bakteri Coliform dan Salmonella ditinjau dari aspek keamanan pakan. Analisis data menunjukan tidak adanya interaksi antar perlakuan penambahan zeolit dan lama penyimpanan berbeda terhadap kandungan bakteri Coliform dan Salmonella. Penambahan zeolit dan lama peyimpanan tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan bakteri Coliform dan Salmonella. Jumlah rata-rata bakteri Coliform pada pellet limbah penetasan dengan zeolit 0% adalah 1,4 x 106 cfu/gram sedangkan pada penambahan zeolit 3% adalah 3,7 x 105 cfu/g, sedangkan keberadaan Salmonella terdeteksi negatif. Penambahan zeolit dalam proses pelleting belum mampu menurunkan kandungan bakteri Coliform pellet limbah penetasan yang disimpan pada lama penyimpanan berbeda. Selama penyimpanan pellet limbah penetasan belum tergolong aman, karena meskipun Salmonella terdeteksi negatif namun kandungan bakteri Coliform berada diatas ambang batas aman.