PERFORMAN BERAHI SAPI PERANAKAN ONGOLE PADA BERBAGAI BODY CONDITION SCORE YANG DISINKRONISASI DAN DITINGKATKAN KESUBURANNYA DI SATKER SUMBEREJO KENDAL

MA’RUF., M. Jamaludin and SUTIYONO, Sutiyono and KURNIANTO, Edy (2017) PERFORMAN BERAHI SAPI PERANAKAN ONGOLE PADA BERBAGAI BODY CONDITION SCORE YANG DISINKRONISASI DAN DITINGKATKAN KESUBURANNYA DI SATKER SUMBEREJO KENDAL. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
236Kb
[img]
Preview
PDF
84Kb
[img]
Preview
PDF
93Kb
[img]
Preview
PDF
330Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

181Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

620Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1143Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performan berahi sapi PO berbagai BCS yang disinkronisasi berahi dengan medroxy progesterone asetat dan ditingkatkan kesuburanya dengan GnRH. Materi penelitian ini adalah 68 ekor sapi PO betina. Penelitian dilakukan dengan metode observasi. Materi digolongkan menjadi 3 berdasarkan BCS yaitu rendah (1-<4), ideal (≥4-<7), tinggi (≥7). Sinkronisasi berahi dilakukan menggunakan MPA. Penyuntikan GnRH dilakukan 24 jam setelah pencabutan spons. Parameter penelitian yaitu penampakan vulva, munculnya lendir, ereksi uterus, kecepatan dan lama berahi. Pengambilan data dilakukan sejak spons dicabut dan deteksi berahi dilakukan setiap jam 8 pagi, 2 siang dan 7 malam selama 10 hari. Analisis data dilakukan secara deskriptif menggunakan modus dan uji independent t-test. Hasil penelitian ini adalah persentase sapi berahi tanpa pemberian GnRH BCS 1-<4 adalah 68%; ≥4-<7 sebanyak 65% dan ≥7 sebanyak 60%, sapi dengan pemberian GnRH BCS 4-6 sebanyak 50%. Penampakan vulva sapi tanpa pemberian GnRH nilai modus yang muncul pada BCS 1-<4; ≥4-<7; ≥7 pada perubahan warna dan suhu yaitu seluruhnya + (100%), pembengkakan + (100%); + (77,78%); + dan – (50%) Sapi dengan pemberian GnRH BCS ≥4-<7 nilai modus penampakan vulva + (100%). Penampakan lendir sapi tanpa dan dengan pemberian GnRH semua tingkat BCS modus yang muncul adalah + (100%). Ereksi uterus sapi tanpa pemberian GnRH masing-masing tingkat BCS adalah + (100%); + (77,78%); + (100%) dan sapi dengan GnRH kelompok BCS ≥4-<7 adalah + (100%). Rataan kecepatan berahi kelompok BCS 1-<4 , ≥4-<7 dan ≥7 (tanpa GnRH) yaitu 364,6 ± 117,65; 312,89 ± 118,01; 372 ± 220,62 dan perbandingan rataan BCS dengan pemberian GnRH 276 ± 13,86. Rataan dan simpangan baku lama berahi kelompok BCS 1-<4, ≥4-<7 dan ≥7 (tanpa GnRH) yaitu 628,71 ± 61,43; 533 ± 190,19; 422 ± 121,62 dan rataan BCS ≥4-<7 dengan pemberian GnRH adalah 778 ± 88,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penampakan warna, perubahan suhu dan munculnya lendir cukup baik, sedangkan pembengkakan dan ereksi uterus tidak semua sapi muncul. Kecepatan dan lama berahi kelompok BCS ideal lebih baik dari BCS rendah dan tinggi dan sapi dengan Pemberian GnRH memiliki penampilan berahi yang lebih baik. Simpulan yang diambil adalah sinkronisasi berahi yang dilakukan tidak memberikan efek yang signifikan, karena jumlah sapi yang berahi hanya sebagian kecil saja. BCS yang beragam memunculkan tanda berahi yang sama baiknya, tetapi pada kecepatan munculnya berahi, kelompok BCS sedang pada sapi tanpa maupun dengan pemberian GnRH berahi muncul lebih cepat. Berahi muncul lebih lama pada sapi tanpa pemberian GnRH BCS rendah dan sapi BCS sedang dengan pemberian GNRH.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > SF Animal culture
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Animal Agriculture
ID Code:57753
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Oct 2017 11:47
Last Modified:26 Oct 2017 11:47

Repository Staff Only: item control page