KESANTUNAN TUTURAN PEMBELI KEPADA PENJUAL DI PASAR PURWOYOSO SEMARANG

Ery Nugrahini, Yuke KESANTUNAN TUTURAN PEMBELI KEPADA PENJUAL DI PASAR PURWOYOSO SEMARANG. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Budaya.

[img]PDF (skripsi)
118Kb

Abstract

Seseorang dalam kehidupan bermasyarakat tidak mungkin hidup menyendiri tanpa kehadiran orang lain. Hal ini membuktikan bahwa pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia secara naluriah memiliki keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Alat komunikasi yang digunakan untuk menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, maupun untuk mempengaruhi orang lain demi kepentingan sendiri atau bersama tersebut adalah bahasa. Dengan demikian bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi manusia. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa. Penelitian tentang pragmatik sudah banyak dilakukan oleh para pakar bahasa. Namun, penelitian tentang kesantunan bahasa masih sedikit. Penulis dalam penelitian ini, menguraikan mengenai kesantunan bahasa yang digunakan oleh pembeli kepada penjual di Pasar Purwoyoso Semarang. Penerapan kesantunan tersebut atas dasar bidal-bidal prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Leech. Banyak orang menganggap kesantunan berbahasa berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi. Bahasa yang santun, enak didengar, akan menciptakan perasaan yang baik antara penutur dan mitra tutur. Penulis dalam penelitian ini secara lebih lanjut ingin membuktikan adakah kesesuaian penerapan prinsip kesantunan oleh Leech terhadap tuturan pembeli di pasar. Penulis mengklasifikasikan tuturan pembeli berdasarkan masing-masing bidal prinsip kesantunan, kemudian menganalisis sesuai dengan masing-masing bidal. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah banyaknya ketidaksesuaian tuturan pembeli kepada penjual dengan pengertian masing-masing bidal prinsip kesantunan Leech, serta variasi tuturan yang mendukungnya. Seseorang dalam kehidupan bermasyarakat tidak mungkin hidup menyendiri tanpa kehadiran orang lain. Hal ini membuktikan bahwa pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia secara naluriah memiliki keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Alat komunikasi yang digunakan untuk menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, maupun untuk mempengaruhi orang lain demi kepentingan sendiri atau bersama tersebut adalah bahasa. Dengan demikian bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi manusia. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa. Penelitian tentang pragmatik sudah banyak dilakukan oleh para pakar bahasa. Namun, penelitian tentang kesantunan bahasa masih sedikit. Penulis dalam penelitian ini, menguraikan mengenai kesantunan bahasa yang digunakan oleh pembeli kepada penjual di Pasar Purwoyoso Semarang. Penerapan kesantunan tersebut atas dasar bidal-bidal prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Leech. Banyak orang menganggap kesantunan berbahasa berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi. Bahasa yang santun, enak didengar, akan menciptakan perasaan yang baik antara penutur dan mitra tutur. Penulis dalam penelitian ini secara lebih lanjut ingin membuktikan adakah kesesuaian penerapan prinsip kesantunan oleh Leech terhadap tuturan pembeli di pasar. Penulis mengklasifikasikan tuturan pembeli berdasarkan masing-masing bidal prinsip kesantunan, kemudian menganalisis sesuai dengan masing-masing bidal. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah banyaknya ketidaksesuaian tuturan pembeli kepada penjual dengan pengertian masing-masing bidal prinsip kesantunan Leech, serta variasi tuturan yang mendukungnya. Seseorang dalam kehidupan bermasyarakat tidak mungkin hidup menyendiri tanpa kehadiran orang lain. Hal ini membuktikan bahwa pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia secara naluriah memiliki keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Alat komunikasi yang digunakan untuk menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, maupun untuk mempengaruhi orang lain demi kepentingan sendiri atau bersama tersebut adalah bahasa. Dengan demikian bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi manusia. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa. Penelitian tentang pragmatik sudah banyak dilakukan oleh para pakar bahasa. Namun, penelitian tentang kesantunan bahasa masih sedikit. Penulis dalam penelitian ini, menguraikan mengenai kesantunan bahasa yang digunakan oleh pembeli kepada penjual di Pasar Purwoyoso Semarang. Penerapan kesantunan tersebut atas dasar bidal-bidal prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Leech. Banyak orang menganggap kesantunan berbahasa berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi. Bahasa yang santun, enak didengar, akan menciptakan perasaan yang baik antara penutur dan mitra tutur. Penulis dalam penelitian ini secara lebih lanjut ingin membuktikan adakah kesesuaian penerapan prinsip kesantunan oleh Leech terhadap tuturan pembeli di pasar. Penulis mengklasifikasikan tuturan pembeli berdasarkan masing-masing bidal prinsip kesantunan, kemudian menganalisis sesuai dengan masing-masing bidal. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah banyaknya ketidaksesuaian tuturan pembeli kepada penjual dengan pengertian masing-masing bidal prinsip kesantunan Leech, serta variasi tuturan yang mendukungnya. Seseorang dalam kehidupan bermasyarakat tidak mungkin hidup menyendiri tanpa kehadiran orang lain. Hal ini membuktikan bahwa pada hakikatnya manusia merupakan makhluk sosial. Manusia secara naluriah memiliki keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Alat komunikasi yang digunakan untuk menanyakan sesuatu, mengekspresikan diri, maupun untuk mempengaruhi orang lain demi kepentingan sendiri atau bersama tersebut adalah bahasa. Dengan demikian bahasa memegang peranan yang sangat penting bagi manusia. Pragmatik merupakan cabang ilmu bahasa. Penelitian tentang pragmatik sudah banyak dilakukan oleh para pakar bahasa. Namun, penelitian tentang kesantunan bahasa masih sedikit. Penulis dalam penelitian ini, menguraikan mengenai kesantunan bahasa yang digunakan oleh pembeli kepada penjual di Pasar Purwoyoso Semarang. Penerapan kesantunan tersebut atas dasar bidal-bidal prinsip kesantunan yang dikemukakan oleh Leech. Banyak orang menganggap kesantunan berbahasa berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi. Bahasa yang santun, enak didengar, akan menciptakan perasaan yang baik antara penutur dan mitra tutur. Penulis dalam penelitian ini secara lebih lanjut ingin membuktikan adakah kesesuaian penerapan prinsip kesantunan oleh Leech terhadap tuturan pembeli di pasar. Penulis mengklasifikasikan tuturan pembeli berdasarkan masing-masing bidal prinsip kesantunan, kemudian menganalisis sesuai dengan masing-masing bidal. Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah banyaknya ketidaksesuaian tuturan pembeli kepada penjual dengan pengertian masing-masing bidal prinsip kesantunan Leech, serta variasi tuturan yang mendukungnya.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of Indonesian
ID Code:5756
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:27 Jan 2010 09:09
Last Modified:27 Jan 2010 09:09

Repository Staff Only: item control page