PERLINDUNGAN HUKUM MERK DAGANG PRODUK MAKANAN KHAS KOTA SEMARANG (Studi pada Makanan Lunpia Express Kota Semarang)

Abstract

ABSTRAK PERLINDUNGAN HUKUM MERK DAGANG PRODUK MAKANAN KHAS KOTA SEMARANG (Studi pada Makanan Lunpia Express Kota Semarang) Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang dapat menjadi komoditi perdagangan. Salah satunya adalah makanan khas Kota Semarang yaitu Lunpia. Produsen lunpia banyak bermunculan untuk memproduksi lunpia yang pada dasarnya memiliki karakter bentuk dan rasa yang hampir sama, sehingga diperlukan identitas sebagai daya pembeda antara produk satu dan lainnya dengan cara memberikan merek dagang. Merek juga dapat memberikan perlindungan bagi sebuah usaha apabila kepemilikannya telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001 Tentang Merek. Lunpia Express adalah salah satu merek lunpia yang cukup terkenal di Kota Semarang yang didirikan dan didaftarkan pada Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual sejak tahun 2004. Kesuksesan yang diperoleh oleh Lunpia Express ternyata mendorong pihak lain melakukan peniruan merek dengan memakai Merek “Lunpia Kilat”. Tetapi karena kekurangtahuan pemilik Lunpia Express sehingga peniruan merek tersebut hanya dilaporkan kepada Direktorat jenderal Hak Kekayaan Intelektual dan kemudian tidak diproses lebih lanjut. Tesis ini memfokuskan permasalahan terhadap arti penting merek dagang bagi produsen makanan khas lunpia khususnya bagi Lunpia Express Semarang, perlindungan hukum apa saja yang dapat diperoleh dari merek dagang dan bagaimana cara memperoleh perlindungan tersebut, serta upaya yang dapat dilakukan apabila terjadi pelanggaran hukum terhadap merek dagang suatu merek. Metode yang digunakan dalam penulisan tesis ini adalah metode pendekatan yuridis empiris. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis yang mengkaitkan antara peraturan peundang-undangan, teori hukum dan pelaksanaan hukum positif di masyarakat. Hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa suatu merek memiliki fungsi yang sangat penting bagi produsen khususnya Lunpia Express Semarang. Pendaftaran merek merupakan tindakan yang berdasarkan Pasal 3 Undangundang Nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek wajib dilakukan agar pemilik merek memperoleh perlindungan secara hukum. Apabila terjadi peniruan merek upaya hukum yang dapat dilakukan oleh produsen Lunpia Express adalah dengan beberapa upaya yaitu melakukan tuntutan perdata, permintaan penetapan semantara pengadilan, menggunakan bantuan lembaga arbitrase atau alternatif penyelesaian sengketa, dapat juga dengan melakukan tuntutan pidana.