DESKRIPSI RAGAM BAHASA RUBRIK “NAH INI DIA” PADA HARIAN POSKOTA

Abstract

Poskota merupakan salah satu koran independen yang terbit di Ibukota Jakarta. Surat kabar ini terbit setiap hari kecuali hari libur nasional, dengan 12 halaman ditambah halaman tambahan, yang berisi berbagai macam kolom. Sebagian artikel dan rubrik tersebut ada yang terbit setiap hari dan ada yang terbit pada hari tertentu saja. Salah satu rubrik yang terbit setiap hari adalah rubrik Nah Ini Dia yang menjadi objek penelitian penulis. Masalah yang dipaparkan dalam tulisan ini adalah bentuk-bentuk ragam bahasa apa saja yang digunakan dalam rubrik NID pada harian Poskota dan faktor-faktor apa saja yang melatarbelakangi penggunaan ragam bahasa dalam rubrik NID pada harian Poskota. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode distribusional yang meliputi beberapa tahap. Data diperoleh melalui metode simak yang dilanjutkan dengan teknik catat. Kemudian, data dianalisis dengan metode agih. Data dianalisis dengan mencari bentuk-bentuk penggunaan ragam bahasa rubrik NID pada harian Poskota. Analisis data dalam penelitian ini dipaparkan dengan menggunakan metode deskriptif dan data disajikan secara informal, yaitu perumusan dengan kata-kata biasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bentuk-bentuk penggunaan ragam bahasa rubrik NID pada harian Poskota, yakni bentuk interferensi leksikal yang sering sekali digunakan penutur (penulis rubrik) dalam tulisannya. Hal tersebut dikarenakan, ragam bahasa yang disajikan oleh NID bersifat informal, sehingga bahasa yang digunakan pun cenderung menggunakan ragam bahasa informal. Rubrik NID menggunakan ragam bahasa informal, karena rubrik tersebut terbit dengan harapan untuk menghibur (humor), baik sengaja maupun tidak, penutur sering menggunakan kosakata bahasa daerah dan bahasa asing. Selain itu, penutur seringkali memanfaatkan unsur-unsur kebahasaan yang sering dipakai menjadi serangkain kata atau kalimat yang menarik untuk dibaca. Gaya bahasa penutur juga sangat menarik karena sering memanfaatkan masalah sosial, budaya dan sebagainya pada tulisannya agar berita atau informasi (pesan) yang akan disampaikan dapat dipahami oleh pembaca (masyarakat) surat kabar (media) tersebut. Dengan rubrik ini penutur ingin menghibur agar pembaca tidak jenuh dengan berita-berita kriminal atau politik yang disajikan oleh harian Poskota. Tidak itu saja rubrik NID juga meninggalkan pesan moral, hukum, dan tentu saja kritikan-kritikan dan secara tidak langsung penutur ingin membantu menambah pengetahuan masyarakat dengan wacana atau isu yang ditampilkan dalam rubrik NID, sehingga pembaca menjadi lebih peka dalam menganalisis berita.