Bustam, Muhammad Rayhan (2017) VULGARISME BAHASA: KREATIFITAS PENARIK MINAT PASAR (Studi Kasus Kajian Sosiolinguistik di Restoran Steak Ranjang Bandung). In: "International Seminar “Language Maintenance and Shift” VII ISSN: 2540-8755, July 19 - 20, 2017, Hotel NEO Semarang.
| PDF 2320Kb |
Official URL: http://lamas.undip.ac.id
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi vulgarisme bahasa sebagai sebuah kreatifitas untuk menarik minat konsumen dalam membeli sesuatu. Vulgarisme yang dimaksud di sini adalah ungkapan bahasa yang digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu yang seharusnya bisa digunakan dengan bahasa yang lebih umum dan dapat diterima oleh seluruh kelompok sosial, namun dipelintir atau diragamkan dengan bahasa yang sifatnya porno/cabul bahkan tabu bagi kelompok sosial tertentu; vulgarisme bahasa tersebut digunakan untuk memberi label suatu produk yang dijual. Objek penelitian ini adalah ekspresi bahasa vulgar yang digunakan sebagai menu makanan di restoran Steak Ranjang Bandung, yang dikaitkan dengan perspektif psikologis minat beli konsumen di restoran tersebut.Pengambilan datadilakukan dengan menggunakan metode observasi dan metode wawancara terstruktur. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode korelasi, dan penyajian hasil analisis data menggunakan metode metabahasa.Dari penelitian yang dilakukan, ditemukan beberapa bahasa vulgar yang digunakan di dalam menu makanan di restoran tersebut, di antaranya: Sirloin Telanjang Binal, Chicken steak Telanjang Puas, Nasi Tenderloin Muncrat Menggelinjang, dan Jeruk Perez zuzu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh menu yang terdapat vulgarisme bahasa mendapatkan persentase deskripsi ‘vulgar’ yang tinggi dari seluruh informan. Persentase deskripsi ‘tidak vulgar’ justru lebih tinggi diungkapkan oleh informan berjenis kelamin laki-laki, sedangkan informan berjenis kelamin perempuan cenderung menganggap sebagian besar menu pada restoran tersebut berdeskripsi ‘vulgar’. Adapun mengenai penilaian yang diberikan informan tentang korelasi ekspresi bahasa vulgar pada menu makanan tersebut dengan jenis makanan yang akan disajikan, persentase penilaian ‘berkorelasi dan dapat dipahami’ lebih tinggi diungkapkan oleh informan berjenis kelamin laki-laki, sedangkan informan berjenis kelamin perempuan cenderung menganggap penilaian pada nama menu makanan tersebut ‘tidak berkorelasi dan tidak dapat dipahami’. Pada akhirnya, semua informan mengungkapkan penasaran dan tertarik untuk mencoba jenis makanan yang dimaksud. Hal ini menunjukkan bahwa restoran Steak Ranjang cukup sukses menerapkan strategi pemasarannya yang menggunakan kreativitas berbahasa dengan menggunakan teknik vulgarisme bahasa.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kreatifitas, Penilaian Konsumen, Vulgarisme Bahasa |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic |
ID Code: | 57399 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 17 Oct 2017 10:37 |
Last Modified: | 09 Feb 2018 14:01 |
Repository Staff Only: item control page