PERGESERAN KEDUDUKAN AHLI WARIS DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM WARIS ADAT KERINCI DI KOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

SRI, NUZURYANI (2015) PERGESERAN KEDUDUKAN AHLI WARIS DALAM PEMBAGIAN HARTA WARISAN MENURUT HUKUM WARIS ADAT KERINCI DI KOTA SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI. Masters thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF - Published Version
43Kb

Abstract

Perbedaan penggolongan harta warisan dalam hukum waris adat Kerinci sangat mempengaruhi dalam hal kedudukan ahli waris yang berhak menerimanya terhadap warisan, baik itu harta Pusaka Tinggi dan harta Pusaka Rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis Pergeseran Kedudukan Ahli Waris dalam Pembagian Harta Warisan menurut Hukum Waris Adat Kerinci di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi dan mengkaji dan menganalisis Faktor-faktor apa yang menyebabkan pergeseran Kedudukan Ahli Waris dalam Pembagian Harta Warisan menurut Hukum Waris Adat Kerinci di Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi. Metode pendekatan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan yuridis empiris, penelitian terhadap hukum sebagai law in action merupakan studi yang nondroktrinal yang bersifat empiris. Spesifikasi Penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Jenis data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder.Teknik mengumpulkan data yang dipergunakan yaitu melalui metode wawancara. Sedangkan teknik analisis data yaitu secara kualitatif. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil : Pertama, Pembagian Harta warisan menurut hukum adat Kerinci di Kota Sungai Penuh terdapat perbedaan penafsiran dimana menurut Hukum Warisan Adat Kerinci lama terhadap harta warisan dibagi antara harta Pusaka Tinggi dan Harta Pusaka Rendah, dimana untuk harta Pusaka Rendah digolongkan Harta Berat dan Harta Ringan maka ahli waris perempuan lebih banyak mewaris dibandingkan ahli waris laki-laki, namun pada penelitian lapangan di Kota Sungai Penuh hanya sebagian kecil yang masih menggunakan hukum Waris Adat Kerinci sebagian besar tidak mengelompokan lagi harta Pusaka Tinggi dan Harta Pusaka Rendah, serta penggolongan harta berat dan harta ringan juga tidak diterapkan lagi, harta yang diperoleh dari pewaris semua digolongkan sebagai harta warisan sehingga terjadi pergesaran kedudukan ahli waris yang menerimanya. Kedua, faktor penyebab pergesaran yaitu faktor nilai ekonomis, faktor pendidikan dan faktor kebudayaan luar. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa telah terjadi pergeseran sistem Kewarisan Adat Kerinci di Kota Sungai Penuh Pronvinsi Jambi terhadap Harta Warisan dan Kedudukan Ahli Waris yang menerimanya.

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Pergeseran Hukum Waris Adat, Kerinci, Sungai Penuh Jambi.
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:57382
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:17 Oct 2017 10:06
Last Modified:17 Oct 2017 10:06

Repository Staff Only: item control page