Pengaruh Pemberian Onggok Fermentasi dan Antibiotik dalam Ransum terhadap Performan Ayam Broiler

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pemberian onggok fermentasi dan antibiotik dalam ransum terhadap persentase potongan komersial dan lemak abdominal ayam broiler. Penelitian dilaksanakan di Kandang Ayam, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro dari bulan Juli – Agustus 2016. Penelitian menggunakan 160 ekor DOC dengan bobot awal rata-rata 47,75±2,71 g dan terbagi menjadi 20 petak kandang koloni, setiap petak berisi 8 ekor DOC. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu desinfektan, urea, kapang Acremonium charticola, onggok, jagung kuning, tepung ikan, bungkil kedelai, metionin, lisin, limestone, kalsium fosfat, premix, antibiotik (neomycin), menir dan NaCl. Penggunaan antibiotik sebanyak 0,0003% dan onggok fermentasi sebanyak 16%. Variabel yang diamati adalah pertumbuhan bobot badan, konsumsi pakan, feed convertion rate dan feed cost per gain. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, apabila terdapat pengaruh perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan analisis uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian onggok fermentasi dan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap pertumbuhan bobot badan dan feed cost per gain. Kisaran pertumbuhan bobot badan pada penelitian ini yaitu 1.065,13- 1.288,30g. Kisaran feed cost per gain pada penelitian ini yaitu Rp. 12.003,05-Rp. 14.856,37. Pemberian onggok fermentasi dan antibiotik tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap feed convertion rate dan konsumsi pakan. Kisaran konsumsi pakan pada penelitian ini yaitu sebesar 1.981,25-2.343,16g. Kisaran nilai feed convertion rate pada penelitian ini yaitu sebesar 1,67-1,97. Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian onggok fermentasi menggunakan A. charticola dan antibiotik dalam ransum dapat meningkatkan pertambahan bobot badan dan feed cost per gain.