Pengaruh Penambahan Serbuk Jambe dan Binahong Dalam Ransum Terhadap Jumlah Eritrosit dan Kadar Hematokrit Darah pada Ayam Petelur Periode Layer

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penambahan serbuk biji jambe (Areca catechu l) dan serbuk daun binahong (Anredera cordifolia) dalam ransum terhadap gambaran darah ayam layer yang meliputi eritrosit, hematokrit, MCV (Mean Corpuscular Values), MCH (Mean Corpuscular Hemoglobin) dan MCHC (Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration). Penelitian dilakukan di Kandang Ayam Petelur Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro dari 7 Juli – 24 Juli 2015. Materi yang digunakan adalah ayam petelur periode layer strain Isa Brown umur 46 minggu sebanyak 48 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diuji adalah dosis serbuk biji jambe dan daun binahong terdiri atas T0 (0%), T1 (0,0125%), T2 (0,025%), T3 (0,05%). Perlakuan diberikan selama 18 hari dengan cara pemberian 3 hari jambe dilanjutkan 3 hari binahong secara bergantian. Pengambilan sampel darah dilakukan pada umur 49 minggu lebih 3 hari. Parameter yang diukur meliputi eritrosit, hematokrit, MCV, MCH dan MCHC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian serbuk biji jambe dan daun binahong tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap eritrosit, hematokrit, MCV, MCH dan MCHC ayam petelur periode layer. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa serbuk biji jambe dan serbuk daun binahong tidak meningkatkan parameter fisiologi darah ayam petelur.