KEBIJAKAN FORMULASI KETENTUAN PIDANA TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN DI INDONESIA

Abstract

ABSTRAK Banyaknya kasus-kasus pencurian yang dalam penanganannya menimbulkan ketidakadilan, sehingga menyita perhatian masyarakat, menunjukkan adanya permasalahan dalam formulasi ketentuan pidana mengenai tindak pidana pencurian saat ini. Unsur-unsur tindak pidana pencurian yang sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi saat ini serta belum dimasukkannya pencurian terhadap benda-benda keagamaan atau benda-benda purbakala dalam perumusan ketentuan pidana pencurian di KUHP. Begitu pula pengaturan mengenai strafsoort, strafmaat, dan perumusan ancaman pidananya perlu disesuaikan dengan perkembangan saat ini. Dengan demikian, diperlukan adanya pembaharuan mengenai formulasi tindak pidana pencurian saat ini, yakni melalui kebijakan formulasi. Kata Kunci: Kebijakan Formulasi, Ketentuan Pidana, Tindak Pidana Pencurian ABSTRACT The number of theft cases which give unfairness in its handling, so it is taking public attention, indicate the presence of problems in the formulation of the criminal provisions of the criminal offense of theft at this time. the elements of theft that is no longer relevant to the current conditions and yet the inclusion of theft of religious objects or ancient objects in the formulation of criminal theft provisions in the Criminal Code. Similarly, setting the strafsoort, strafmaat, and the formulation of criminal threats need to be adapted to current developments. Thus, it is necessary to reform the current formulation of the crime of theft, namely through formulation policy. Keywords : Formulation Policy, Criminal Provisions, Theft