Penggunaan Macam Mulsa dan Pola Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pakchoy (Brassica rapa L.)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis mulsa dan pola jarak tanam yang terbaik untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi yang maksimal pada tanaman pakchoy yang dibudidayakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September - November 2016 di Kebun Percobaan Margahayu, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA) Lembang, Bandung. Materi yang digunakan dalam penelitian yaitu urea (N), SP36 (P), KCl (K), pupuk kandang sapi, benih pakchoy varietas “Flamingo”. Peralatan yang digunakan adalah baki, rafia, semat mulsa, cangkul, ember, gembor, kaleng, meteran, penggaris, sekop, pisau, gunting, termometer udara, termometer tanah, timbangan digital, timbangan (kapasitas 100 kg), timbangan analitik, kantong plastik, spektrofotometer, Leaf Area Meter, pH meter, oven, jerami padi, dan mulsa plastik hitam perak. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yang diteliti dan diulang sebanyak 3 kali. Faktor pertama adalah “Macam Mulsa”, yaitu M0 (tanpa mulsa), M1 (mulsa plastik hitam perak), dan M2 (mulsa jerami padi). Faktor kedua adalah “Pola Jarak Tanam”, yaitu J0 (10x10 cm_segitiga), J1 (20x20 cm_persegi), dan J2 (30x30 cm_segienam). Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, lebar tajuk tanaman, indeks luas daun, kandungan khlorofil daun, berat segar tajuk per petak, dan berat segar akar per petak. Data dianalisis dengan menggunakan analisis ragam dan apabila terdapat pengaruh nyata terhadap perlakuan maka akan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan taraf signifikasi 5%. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan macam mulsa dan pola jarak tanam mampu memberikan interaksi yang baik di lapangan terhadap produksi pakchoy. Penggunaan mulsa plastik hitam perak dan pola jarak tanam 20x20 cm (persegi) merupakan kombinasi perlakuan terbaik karena memiliki berat segar tajuk dan berat segar akar paling tinggi apabila dibandingkan dengan kombinasi perlakuan yang lainnya, yaitu berat segar tajuk per petak sebesar 5,02 kg dan berat segar akar per petak 253,6 g.