Analisis Geokimia Fluida Sistem Panasbumi Dieng Kabupaten Wonosobo-Banjarnegara

Oktaviana, Michi and Aribowo, Yoga and Hidayatillah, Ahmad Syauqi (2017) Analisis Geokimia Fluida Sistem Panasbumi Dieng Kabupaten Wonosobo-Banjarnegara. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering.

[img]
Preview
PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_JUDUL)
987Kb
[img]
Preview
PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_BAB I)
266Kb
[img]PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_BAB II)
Restricted to Registered users only

1388Kb
[img]PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_BAB III)
Restricted to Registered users only

216Kb
[img]PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_BAB IV)
Restricted to Registered users only

6Mb
[img]PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_BAB V)
Restricted to Registered users only

250Kb
[img]
Preview
PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_DAFTAR PUSTAKA)
157Kb
[img]PDF (Michi Oktaviana_21100113130103_2017_LAMPIRAN)
Restricted to Registered users only

3270Kb

Abstract

Dieng merupakan salah satu kawasan vulkanik aktif di Indonesia yang memiliki potensi panasbumi sangat besar, banyak manifestasi yang dijumpai di lapangan dengan karakteristik yang cukup beragam seperti kolam lumpur, kawah, mataair panas, mataair hangat, batuan yang teralterasi, fumarol, endapan travertin, endapan sinter silika, telaga dan lain-lain. Sebaran dari manifestasi di Dieng ini juga sangat luas dari dataran tinggi dieng hingga ke kota Wonosobo, Banjarnegara dan sekitarnya. Selain itu sturktur geologi di daerah ini juga sangat kompleks. Kedua hal tersebut menyebabkan beberapa peneliti melakukan analisis guna mengetahui pembagian sistem panasbumi di Dieng, namun hanya di daerah Kaldera Tua Dieng yang dinilai memiliki nilai prospektivitas produksi tinggi. Analisis sistem panasbumi ini dilakukan dengan studi geokimia fluida khususnya air panas yang berasal dari manifestasi dan persebarannya, sehingga dapat diketahui apakah manifetasi tersebut berasal dari sumber maupun sistem panasbumi yang sama. Analisis geokimia yang digunakan antara lain adalah anion, kation, entalpi-Cl-, geothermometer dan Cl--B+-Li+. Ketika melakukan interpretasi pembagian sistem panasbumi selain digunakan data primer yaitu hasil analisis geokimia yang telah disebutkan sebelumnya ditambahkan pula data sekunder berupa data geofisika dengan metode gravity dan magneto-telluric. Setelah dilakukan analisis geokimia pada fluida, terdapat empat jenis air pada daerah penelitian ini yaitu air bikarbonat pada sampel manifestasi di daerah Bitingan Siglagah, Pejawaran, Kali Bening, Wanayasa, Tegalsari, air asam sulfida pada sampel manifestasi di daerah kawah Sikidang, kawah Chandradimuka, Manggisan, air asam sulfat bikarbonat pada kawah Sileri, dan air asam sulfida-klorida pada sampel manifestasi di daerah Pulosari. Diagram ternary kation menunjukkan bahwa semua sampel memiliki konsentrasi Mg2+ yang cukup banyak, mencirikan telah terjadi percampuran air magmatik dengan meteorik dan interaksi antara fluida dan batuan beku. Faktor yang mempengaruhi sistem panasbumi di daerah pemetaan adalah karakteristik fluida, karakteristik manifestasi, konsentrasi Cl-, B+, Li+, hubungan entalpi-Cl-, isotope stabil ∂ Deuterium (∂2H) dan ∂18O, pelurusan, serta data geofisika berupa gravity dan magneto-telluric. Dengan memperhatikan faktor tersebut diinterpretasikan terdapat enam sistem panasbumi yang berbeda yaitu sistem panasbumi area Sikidang, sistem panasbumi area Chandradimuka, sistem panasbumi area Sileri, sistem panasbumi area Pulosari-Pejawaran, sistem panasbumi area Wanayasa, dan sistem panasbumi area Pakuwaja. Kata kunci: Sistem Panasbumi Area Dieng Kabupaten Wonosobo-Banjarnegara, Analisis Geokimia Fluida, Pembagian Sistem Panasbumi.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:56826
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:05 Oct 2017 13:53
Last Modified:05 Oct 2017 13:53

Repository Staff Only: item control page