PROBLEMATIKA EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DALAM PELAKSANAAN PARATE EKSEKUSI

Abstract

ABSTRAK PROBLEMATIKA EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN DALAM PELAKSANAAN PARATE EKSEKUSI Lembaga jaminan perbankan yang dianggap paling efektif dan aman adalah tanah dengan jaminan hak tanggungan. Salah satu cara eksekusi yang dapat ditempuh ketika debitor cidera janji, yaitu parate eksekusi yang diatur Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan. Terdapat pertentangan norma pada parate eksekusi. Pertentangan tersebut menimbulkan ketidakpastian hukum. Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui terjadinya pertentangan norma pada eksekusi hak tanggungan dalam parate eksekusi dan mengetahui kepastian hukum bagi kreditor pada eksekusi hak tanggungan dalam pelaksanaan parate eksekusi. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris. Penelitian yuridis yaitu dilakukan dengan cara meneliti bahan pustaka yang merupakan data sekunder. Empiris adalah dilakukan dengan cara meneliti di lapangan yang merupakan data primer. Metode pendekatan yuridis empiris yaitu suatu pendekatan yang dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap data primer di lapangan atau terhadap masyarakat. Hasil penelitian ini mengemukakan terdapat pertentangan norma pada parate eksekusi yaitu Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan dengan penjelasan umum angka 9 Undang-Undang Hak Tanggungan, Pasal 6 dengan penjelasan Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan dan Pasal 20 dengan penjelasan Pasal 14 ayat (2) dan (3). Terjadinya pertentangan norma pada eksekusi hak tanggungan dalam parate eksekusi disebabkan politik hukum pemerintah lebih memihak dan memberikan keistimewaan kepada kreditor/bank dalam upaya menjaga kepentingannya berkaitan dengan pelunasan hutang debitor. Hal tersebut dikarenakan kreditor/bank dinilai sebagai bagian dari pembangunan nasional dalam sektor ekonomi. Kecenderungan tersebut tidak dapat dirumuskan secara sempurna oleh pembentuk undang-undang sehingga aturan-aturan di dalamnya masih saling berbenturan secara gramatikal. Ketidakpastian hukum bagi kreditor pada eksekusi hak tanggungan dalam pelaksanaan parate eksekusi, secara tidak langsung menguntungkan kreditor karena mempunyai banyak cara untuk melakukan eksekusi obyek jaminan yang dilekatkan hak tanggungan. Dengan banyak pilihan cara untuk mengeksekusi tersebut, membuka peluang bagi kreditor untuk memilih cara yang paling tepat untuk mengeksekusi obyek jaminan yang dilekati hak tanggungan tersebut. Kata Kunci: Problematika Eksekusi, Hak Tanggungan, Parate Eksekusi