KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA OTENTIK DALAM PERKARA JUAL BELI TANAH (STUDI KASUS : 137/PDT.G/1999/PN.SLMN)

Abstract

ABSTRAK Kekuatan Pembuktian Akta Otentik Dalam Perkara Jual Beli Tanah (Studi Kasus : 137/Pdt.G/1999/PN.Slmn) Kekuatan pembuktian akta otentik sebagai alat bukti dalam proses perkara persidangan di Pengadilan Negeri Sleman yang dihubungkan dengan tanggung jawab PPAT berdasarkan Pasal 1867 dan 1868 KUH Perdata terhadap bukti akta juual beli dari pejabat yang berwenang. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan pembuktian akta otentik yang dibuat oleh PPAT dalam sengketa di Pengadilan Negeri Sleman beserta tanggung jawab PPAT dalam menjalankan kewajibannya dalam proses perkara di Pengadilan Negeri Sleman. Dengan menerangkan secara jelas dan obyetif dari perkara yang diteliti. Untuk memperoleh dan mengumpulkan data penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang diperoleh melalui berkas perkara dan wawancara dengan Pejabat Pembuat Akta Tanah dan Hakim-hakim di Pengadilan Sleman. Setelah data terkumpul dan diteliti maka dapat ditarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : PPAT betanggungjawab atas apa yang disaksikan yaitu yang didengar, dilihat dan menjamin akta yang dibuatnya mengenai kebenaran/kepastian tanggal dari akta tersebut yaitu kebenaran tanda tangan para penghadap, identitas para penghadap, PPAT tidak bertanggung jawab jika terdapat keterangan yang tidak benar dari penghadap. Kata kunci : Kekuatan akta otentik, PPAT