PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ISTRI YANG DITALAK MELALUI SMS DALAM PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (Studi Kasus Perkawinan di bawah tangan antara mantan Bupati Garut Aceng Fikri dengan Fany Octora)

Achmad, Faisal (2014) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ISTRI YANG DITALAK MELALUI SMS DALAM PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (Studi Kasus Perkawinan di bawah tangan antara mantan Bupati Garut Aceng Fikri dengan Fany Octora). Masters thesis, UNDIP.

Full text not available from this repository.

Abstract

ABSTRAK PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ISTRI YANG DITALAK MELALUI SMS DALAM PERKAWINAN DI BAWAH TANGAN (Studi Kasus Perkawinan di bawah tangan antara mantan Bupati Garut Aceng Fikri dengan Fany Octora) Realita perkawinan di bawah tangan membuktikan bahwa banyak perkawinan yang dilakukan tanpa dicatatkan. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak perkawinan yang tidak sesuai dengan Pasal 2 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974. Perkawinan yang tidak dicatat sering disebut dalam masyarakat dengan nikah di bawah tangan atau nikah sirri. Nikah sirri tidak memiliki surat bukti nikah atau duplikat akta nikah yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengkaji kedudukan talak melalui SMS dalam perkawinan di bawah tangan dan upaya perlindungan hukum bagi istri yang ditalak oleh suami dalam perkawinan di bawah tangan. Pendekatan masalah yang digunakan adalah yuridis normatif yaitu pendekatan yang menitikberatkan pengkajiannya pada data sekunder. Di samping menggunakan data sekunder, penulis juga melakukan wawancara langsung kepada tokoh ulama, Kemenag kota Semarang, MUI kota Semarang, dan KUA Gayamsari kota semarang. Wawancara tersebut sebagai pelengkap (penelitian komplementer) untuk mendukung dan melengkapi data sekunder. Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitis yakni berusaha menggambarkan masalah hukum, sistem hukum menganalisanya sesuai dengan kebutuhan penelitian. Pernikahan yang hanya berjalan selama 4 hari menjadi titik awal persoalan. Pernikahan Aceng Fikri dan Fany Octora bertolak belakang dengan Pasal 2 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 junto Pasal 4 dan 5 Kompilasi Hukum Islam. Dikatakan demikian, karena pernikahan tersebut merupakan nikah sirri atau nikah di bawah tangan. Dengan demikian, Fany harus mendapat perlindungan hukum. Talak yang dilakukan oleh Aceng Fikri terhadap Fany Octora merupakan talak di bawah tangan (talak di luar Pengadilan Agama). Secara hukum agama perkawinan antara Aceng Fikri dan Fany Octora telah putus karena Fany mengetahui dan memahami isi SMS tersebut. Namun demikian, untuk memperoleh legalitas hukum maka talak itu harus dilakukan di depan sidang Pengadilan Agama sesuai dengan Pasal 39 Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 junto Pasal 117 KHI. Fany tetap memperoleh nafkah dari Aceng karena dalam hukum Islam kewajiban pemenuhan nafkah itu lahir setelah dilangsungkan akad nikah sebagaimana diatur di dalam Al-Qur‟an Surat An-nisa Ayat 34. Dengan begitu, Fany memperoleh perlindungan karena memiliki hak memperoleh nafkah dari Aceng. Jadi, kedudukan talak melalui SMS yang dilakukan oleh Aceng Fikri terhadap Fany Octora adalah talak di bawah tangan (talak di luar Pengadilan Agama). Oleh karena itu, Fany Octora tidak mendapat perlindungan hukum secara hukum positif, akan tetapi tetap memperoleh nafkah dari Aceng. Di samping itu bisa diupayakan perlindungan hukum yaitu itsbat nikah ke Pengadilan Agama setempat. Kata kunci: Perkawinan di bawah tangan, Talak melalui SMS, Perlindungan Hukum bagi istri

Item Type:Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:Perkawinan di bawah tangan, Talak melalui SMS, Perlindungan Hukum bagi istri
Subjects:K Law > K Law (General)
L Education > L Education (General)
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Notary
ID Code:56745
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Oct 2017 14:21
Last Modified:04 Oct 2017 14:21

Repository Staff Only: item control page