PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH MODUL SUMUR DALAM DI PURWOYOSO, KOTA SEMARANG

UTOMO, AGUS PRIAMBODO (2004) PENGEMBANGAN SISTEM PELAYANAN AIR BERSIH MODUL SUMUR DALAM DI PURWOYOSO, KOTA SEMARANG. Masters thesis, UNIVERSITAS DIPONEGORO.

[img]
Preview
PDF - Published Version
52Kb

Official URL: http://mpwk.undip.ac.id

Abstract

Kelurahan Purwoyoso merupakan bagian wilayah Kecamatan Ngalian, Kota Semarang, termasuk daerah miskin dan rawan air bersih, terutama pada saat musim kemarau. Kelurahan ini termasuk yang padat penduduknya di wilayah Semarang Barat dan belum terlayani oleh PDAM Semarang. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sebagian masyarakat memanfaatkan sumur dangkal dan sungai yang kualitasnya tidak terjamin serta berbau dan kering pada musim kemarau. Sebagian masyarakat lainnya membeli air bersih melalui mobil tanki (PDAM/swasta) yang relatif lebih mahal. Kondisi tersebut menyebabkan daerah ini sangat rentan terhadap endemi penyakit akibat rawan air bersih dan terjadinya penurunan kualitas lingkungan permukiman. Sistem Pelayanan Air Bersih Modul Sumur Dalam Purwoyoso dibangun dengan dana bantuan Program Dampak Pengurangan Subsidi Bahan Bakar bidang Air Bersih (PDP SB-AB) Tahun Anggaran 2001 di RW XII Kelurahan Purwoyoso. Saat ini sistem tersebut telah mempunyai pelanggan sebanyak 242 Unit Sambungan Rumah dengan tarif bulanan sebesar Rp 500,-/M3. Meskipun penerimaan tarif air dapat menutup pengeluaran Biaya Operasi & Pemeliharaan setiap bulannya, Sistem Pelayanan Air Bersih Modul Sumur Dalam ini belum mencapai Cost Recovery dan Full Capacity, yang sesuai hasil analisa dapat dikembangkan untuk melayani 330 Unit Sambungan Rumah. Untuk menunjang pengembangan sistem dan memilih calon pelanggan potensial yang tepat, studi dilakukan di wilayah RW XII Kelurahan Purwoyoso yang meliputi penelitian sistem pelayanan air bersih dan sosial ekonomi masyarakat. Pengembangan Sistem Pelayanan Air Bersih Modul Sumur Dalam di Purwoyoso diharapkan dapat mencapai kondisi kapasitas penuh (Full Capacity) sehingga dapat menutup biaya Operasi & Pemeliharaan (Cost Recovery) dengan memperhatikan kemampuan membayar (Ability to Pay) pelanggan serta mewujudkan pembangunan yang berkeadilan sosial. Analisis yang dilakukan meliputi ; analisis sosial ekonomi, pengembangan sistem dan ekonomi sistem pelayanan air bersih (mencakup analisa biaya operasional, ability to pay, cost recovery, efisiensi dan efektivitas, subsidi silang dan diskriminasi harga). Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa Pengembangan Sistem Pelayanan Air Bersih Modul Sumur Dalam di Purwoyoso, Semarang dapat dilakukan dengan menambah jumlah pelanggan sebanyak 88 Unit Sambungan Rumah. Penambahan jumlah Sambungan Rumah tersebut dapat menyebabkan kondisi sistem menjadi Full Capacity dan Cost Recovery. Untuk dapat mencapai Cost Recovery, tarif baru yang ditetapkan untuk mendukung pengembangan sistem adalah : Rp 500,-/M3 untuk 162 Unit Sambungan Rumah bagi pelanggan tidak mampu, Rp 840,-/M3 untuk 152 Unit Sambungan Rumah dan Rp 1.110,- /M3 untuk 16 Unit Sambungan Rumah bagi pelanggan mampu. Melalui sistem tarif yang demikian diharapkan pendapatan yang diperoleh selama 1 tahun dapat untuk menutup biaya operasional dan pemeliharaan yang telah dikeluarkan, termasuk didalamnya biaya depresiasi.

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Urban and Regional Planning
ID Code:5669
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Jan 2010 15:27
Last Modified:11 Feb 2010 10:32

Repository Staff Only: item control page