Analisis Tingkat Risiko Pengambilan Airtanah pada Akuifer Tertekan di Cekungan Airtanah Karanganyar-Boyolali, Provinsi Jawa Tengah

Rizqilana, Annisa and Putranto, Thomas Triadi and Santi, Narulita (2017) Analisis Tingkat Risiko Pengambilan Airtanah pada Akuifer Tertekan di Cekungan Airtanah Karanganyar-Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Undergraduate thesis, Faculty of Engineering.

[img]
Preview
PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_JUDUL)
584Kb
[img]
Preview
PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_BAB I)
322Kb
[img]PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_BAB II)
Restricted to Registered users only

2403Kb
[img]PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_BAB III)
Restricted to Registered users only

281Kb
[img]PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_BAB IV)
Restricted to Registered users only

93Kb
[img]PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_BAB V)
Restricted to Registered users only

4Mb
[img]
Preview
PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_DAFTAR PUSTAKA)
98Kb
[img]PDF (Annisa Rizqilana_21100113130094_2017_LAMPIRAN)
Restricted to Registered users only

4Mb

Abstract

Cekungan Airtanah (CAT) Karanganyar-Boyolali merupakan cekungan airtanah terbesar di Jawa Tengah. CAT tersebut memiliki luas 3.899 km2, mencakup Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semarang, Kabupaten Sragen, dan Kota Surakarta. CAT Karanganyar-Boyolali memiliki potensi airtanah yang sangat melimpah. Pertumbuhan penduduk dan industri yang terus bertambah pada daerah CAT Karanganyar-Boyolali dikhawatirkan menurunkan kuantitas airtanah. Hal tersebut diakibatkan oleh meningkatnya pengambilan airtanah pada akuifer tertekan. Oleh karena itu, diperlukan rekomendasi tindakan pencegahan dampak negatif dari pengambilan airtanah. Untuk memberikan rekomendasi dibutuhkan pengetahuan mengenai kondisi geologi, kondisi hidrogeologi, tingkat kerentanan dan tingkat risiko terhadap pengambilan airtanah. Kondisi geologi dan hidrogeologi diketahui berdasarkan data log sumur bor dan hasil pengolahan geolistrik yang dikorelasikan. Penyusunan tingkat kerentanan dan tingkat risiko dilakukan dengan pengkelasan dan pertampalan beberapa parameter. Parameter yang digunakan dalam penentuan tingkat kerentanan adalah karakteristik respon akuifer, karakteristik daya simpan akuifer, ketebalan akuifer, kedalaman muka airtanah, dan jarak dengan garis pantai. Untuk menentukan tingkat risiko pengambilan airtanah digunakan pertampalan tingkat kerentanan dengan penggunaan lahan yang telah dikelaskan. Dari penelitian diketahui bahwa batuan penyusun CAT Karanganyar-Boyolali adalah tanah penutup, batulempung, batulanau, batupasir, breksi, tuff, dan lava. Tanah penutup bertindak sebagai zona vados, batupasir merupakan akuifer, breksi merupakan akuitar, tuff, batulempung, dan batulanau sebagai akuiklud, dan lava sebagai akuivug. Tingkat kerentanan pada CAT adalah menengah dan tinggi. tingkat kerentanan tinggi tersebar setempat pada Kabupaten Klaten, Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta. Tingkat risiko terhadap pengambilan airtanah terbagi menjadi tingkat risiko rendah, menengah dan tinggi. Persebaran tingkat risiko merata pada setiap wilayah administrasi. Pada daerah dengan tingkat risiko menengah dan tinggi disarankan untuk melakukan kajian dan pengawasan lebih lanjut mengenai pengambilan airtanah. Kata Kunci: Cekungan airtanah, Jawa Tengah, Pengambilan airtanah, Akuifer tertekan, Tingkat kerentanan, Tingkat risiko

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QE Geology
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
Faculty of Engineering > Department of Geological Engineering
ID Code:56579
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:02 Oct 2017 12:24
Last Modified:02 Oct 2017 12:24

Repository Staff Only: item control page