Estimasi Sebaran NO2 di Persimpangan Kota Semarang yang Menggunakan ATCS (Area Traffic Control System) dengan Metode Modelling CAL3QHCR

Nurjanah, Annisa (2017) Estimasi Sebaran NO2 di Persimpangan Kota Semarang yang Menggunakan ATCS (Area Traffic Control System) dengan Metode Modelling CAL3QHCR. Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
365Kb

Abstract

ABSTRAK Kota Semarang merupakan salah satu ibu kota di Indonesia yang memiliki pertumbuhan kendaraan yang tinggi karena faktor kebutuhan masyarakat terhadap transportasi meningkat. Pertumbuhan sektor transportasi khususnya di daerah perkotaan dengan kepadatan lalu-lintas yang tinggi merupakan pemberi kontribusi terbesar terhadap penurunan kualitas udara di perkotaan sehingga diperlukan strategi manajemen lalu lintas dengan penggunaan ATCS (Area Traffic Control System). Aktivitas kendaraan bermotor di Kota Semarang yang padat dan berlangsung 24 jam merupakan aktivitas yang menghasilkan polutan NO2 yang termasuk gas inert, sehingga dilakukan validasi konsentrasi NO2 dengan metode Griess Saltzman menggunakan spektrofotometer dan estimasi sebaran polutan NO2 dengan metode modelling CAL3QHCR pada weekdays (tengah minggu) dan weekend (akhir minggu) pada jam padat kendaraan pagi hari dan sore hari dengan lokasi penelitian yaitu Simpang Kyai Saleh-Pandanaran, Simpang Krapyak, dan Simpang Polda Jateng. Kemudian dilakukan perbandingan antara konsentrasi NO2 hasil validasi di lapangan dengan hasil estimasi CAL3QHCR. Berdasarkan penelitian, konsentrasi NO2 hasil validasi pada tiap titik di Simpang Kyai Saleh Pandanaran, Simpang Krapyak, dan Simpang Polda Jateng tidak ada yang melebihi baku mutu udara ambien menurut PP No 41 Tahun 1999, akan tetapi pada hasil estimasi sebaran NO2 di Simpang Krapyak melebihi baku mutu udara ambien. Faktor yang mempengaruhi secara signifikan terhadap konsentrasi NO2 pada penelitian ini adalah volume kendaraan dan suhu. Konsentrasi tertinggi dari hasil estimasi sebaran NO2 di Simpang Kyai Saleh-Pandanaran dan Simpang Polda tidak melebih baku mutu udara ambien, akan tetapi di Simpang Krapyak melebihi baku mutu udara ambien. Maka dari itu menurut analisis statistik dan perhitungan RSMPE, terdapat perbedaan yang signifikan antara konsentrasi NO2 hasil validasi dengan hasil estimasi di Simpang Kyai Saleh-Pandanaran, Simpang Krapyak, dan Simpang Polda Jateng dengan nilai signifikasinya kurang dari α (0,05) dan memiliki persentase error lebih dari 10%, yaitu 16,35% karena beberapa data yang diperlukan sebagai data input CAL3QHCR tidak dapat diukur secara langsung oleh peneliti. Kata Kunci : NO2, Simpang Kyai Saleh-Pandanaran, Simpang Krapyak, Simpang Polda, CAL3QHCR ABSTRACT Semarang is one of the capital cities in Indonesia which has a high vehicle growth rate because the rise of society's need on transportation. The growth of the transportation sector, especially in urban areas with high traffic density is the biggest contributor to urban air quality deggresion, so it needs a traffic management strategy with the use of ATCS (Area Traffic Control System). Vehicles activity in Semarang City which is heavy and lasted 24 hours is an activity that produces NO2 pollutants, an inert gas, so validation of NO2 concentration by Griess Saltzman method using spectrophotometer and estimated NO2 pollutant by modeling CAL3QHCR on weekdays and weekend during the heavy hours vehicles in the morning and afternoon with the research location of Kyai Saleh-Pandanaran intersection, Krapyak intersection, and Polda Jateng intersection is needed. And then a comparison between the NO2 concentration of validation results in the field with the results of CAL3QHCR estimation has to be done. Based on the research, NO2 concentration of validation results at each point on Kyai Saleh-Pandanaran intersection, Krapyak intersection, and Polda Jateng intersection are lower than ambient air quality standard according to Government Regulation No. 41 of 1999, but on the estimation result of NO2 distribution in Simpang Krapyak is higher than the standard ambient air quality. Factors that significantly affect the NO2 concentration in this study are the volume of vehicles and temperature. The highest concentration of NO2 distribution result in Simpang Kyai Saleh-Pandanaran and Simpang Polda are not exceeds the ambient air quality standart. Therefore based on statistic analysis and RSMPE calculation, there was a significant difference between NO2 concentration of validation and estimation result in Kyai Saleh-Pandanaran intersection, Krapyak intersection, and Polda Jateng intersection with signification value less then α (0,05)and error percentage more than 10% that is 16,35%, because some of data needed as input data of CAL3QHCR couldn’t be measured directly by researcher. Key Words : NO2, Kyai Saleh-Pandanaran intersection, Krapyak intersection, and Polda Jateng intersection, CAL3QHCR

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering
Faculty of Engineering > Department of Environmental Engineering
ID Code:56509
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:29 Sep 2017 14:12
Last Modified:29 Sep 2017 14:12

Repository Staff Only: item control page