Pengaruh Perbedaan Level Protein dalam Ransum dan Lama Pencahayaan terhadap Nisbah Daging dan Tulang Karkas Burung Puyuh Jantan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan level protein dalam ransum dan lama pencahayaan terhadap bobot daging karkas, bobot tulang karkas dan nisbah daging tulang karkas burung puyuh jantan. Manfaat dari penelitian ini adalah diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat kepada peternak mengenai pemberian level protein dalam ransum dan lama pencahayaan yang tepat untuk pertumbuhan sehingga menghasilkan produktivitas puyuh jantan yang optimal. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2016 – 5 Januari 2017, di kandang produksi ternak unggas Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan adalah puyuh jantan umur 2 hari sebanyak 270 ekor dengan bobot badan 8,6 ± 0,50 g (CV = 5,81%), mulai perlakuan puyuh berumur 4 minggu dengan bobot badan 82,5 ± 0,80 g (CV = 0,97%). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan pola Rancangan Petak Terbagi, dengan 2 faktor perlakuan. Faktor pertama, level protein dalam ransum sebagai anak petak, meliputi P1: kadar protein ransum 18%, P2: kadar protein ransum 20% dan P3: kadar protein ransum 22%. Faktor kedua, lama pencahayaan sebagai petak utama, meliputi C1: lama pencahayaan selama 4 jam, C2: lama pencahayaan selama 6 jam dan C3: lama pencahayaan selama 12 jam. Parameter yang diamati adalah bobot daging, bobot tulang dan nisbah daging tulang karkas. Pengambilan data penelitian dilakukan pada minggu ke-8. Data yang didapat dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi (P>0,05) antara level protein dalam ransum dan lama pencahayaan terhadap bobot daging, bobot tulang dan nisbah daging tulang karkas burung puyuh jantan. Faktor level protein yang berbeda dalam ransum tidak berpengaruh nyata terhadap bobot daging, bobot tulang dan nisbah daging tulang karkas. Faktor lama pencahayaan tidak berpengaruh nyata terhadap semua parameter. Simpulan penelitian ini adalah perbedaan level protein ransum dan lama pencahayaan tidak menyebabkan peningkatan bobot daging, tulang dan nisbah daging tulang puyuh jantan.