MARTUTI, Nana Kariada Tri and Widianarko, Budi and Yulianto, Bambang (2016) DINAMIKA LOGAM Cu DALAM TAMBAK BANDENG: INTERAKSI ANTARA MEDIA LINGKUNGAN, Avicennia marina DAN IKAN BANDENG (Chanos chanos). PhD thesis, School of Postgraduate.
| PDF 326Kb | |
PDF Restricted to Repository staff only 2271Kb |
Abstract
Avicennia marina merupakan tumbuhan pionir yang terdapat banyak di wilayah pesisir Kota Semarang. A.marina mempunyai kemampuan yang baik dalam mengakumulasi logam Cu dari media lingkungan hidupnya. Adanya dinamika Cu dari proses absorpsi dan akumulasi pada media (air dan sedimen), tumbuhan A. marina (akar, daun dan serasah)dan ikan bandeng dalam ekosistem tambak di wilayah pesisir perlu dipelajari. Tujuan dari penelitian adalah (1)Untuk mengetahui konsentrasi logam Cu dalam air dan sedimen pada tambak bandeng di Dukuh Tapak; (2)Untuk mengetahui translokasi logam Cu dalam tumbuhan A. marina (akar, daun dan serasah); (3)Untuk mengetahui tingkat eliminasi logam Cu melalui proses defoliasi serasah daun tumbuhan A. marina; (4)Untuk mengetahui pola akumulasi logam Cu ikan bandeng selama periode pertumbuhan di tambak; dan (5)Untuk merencanakan strategi pengelolaan lingkungan tambak bandeng yang baik di Dukuh Tapak terkait dengan keberadaan mangrove dan pencemaran logam. Adapun orisinalitas dari penelitian adalah mengkaitkan kemampuan tumbuhan A. marina dalam mengakumulasi logam Cu dari media lingkungan hidupnya, serta hubungannya dengan dinamika logam di perairan dan ikan bandeng. Penelitian dilakukan selama 7 bulan untuk mengetahui konsetrasi logam Cu pada air, sedimen, A. marina (akar, daun dan serasah) dan ikan bandeng. Analisi logam Cu pada sampel penelitian dilakukan setiap 2 minggu sekali dengan 8 kali ulangan, pada tambak tanpa A. marina (Tambak 1) dan tambak dengan A. marina (Tambak 2). Analisis logam Cu dalam air, sedimen, A. marina dan ikan bandeng menggunakan AAS. Teknik analisis data dengan megunakan uji regresi linear dan non linear. Konsentrasi logam Cu dalam ikan bandeng dievaluasi berdasarkan model toksikokinetika kompartemen tunggal.Selanjutnya data akumulasi logam Cu pada air, sedimen, A. marina dan ikan bandeng dihitung FK, BCF dan TF. Air, sedimen, A. marina (akar, daun dan serasa)dan ikan bandeng di tambak Dukuh Tapak mengandung logam Cu dengan konsentrasi yang bervariasi, dengan pola kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu. Konsentrasi logam Cu di air melebihi baku mutu air laut yang ditentukan pemerintah. Terdapat akumulasi logam Cu pada sedimen tambak.Akar A. marina mampu mengakumulasi logam Cu dari sedimen tambak, yang selanjutnya ditranslokasikan ke daun. Melalui proses defoliasi, serasah mengeliminasi logam Cu dari A. marina ke lingkungan hidupnya. Terdapat akumulasi logam Cu pada ikan bandeng selama pertumbuhan 12 minggu penelitian. Akumulasi logam Cu pada ikan bandeng Tambak 1 > Tambak 2. Kesimpulan dari penelitian adalah: (1) Sedimen tambak bandeng mempunyai konsentrasi logam Cu yang lebih tinggi dari konsentrasi logam Cu pada perairan tambak. (2) Tumbuhan A. marina mempunyai kemampuan dalam mentranslokasi logam Cu dalam jaringan tubuhnya, secara berurutan konsentrasi logam Cu dalam akar < daun < serasah. (3) Serasah daun mempunyai kemampuan dalam mengeliminasi logam dari tumbuhan melalui defoliasi serasah. (4) Pola akumulasi logam pada ikan bandeng menunjukkan kecenderungan meningkat dari waktu ke waktu. (5) Diperlukan strategi pengelolaan lingkungan tambak bandeng yang baik dengan penanaman A. marina dalam tambak (wanamina), untuk mengurangi tingkat pencemaran logam dan terjadinya akumulasi pada ikan yang dipelihara.Untuk mencegah kembalinya logam dari A. marina ke lingkungan tambak, sebaiknya serasah daun ditangkap dengan menggunakan jaring penampung. Disamping itu dapat juga dilakukan penanaman A. marina yang terpisah dengan kolam pemeliharaan ikan, sehingga fungsi A. marina sebagai fitoremediasi logam dapat berfungsi dengan baik. Kata kunci: Avicennia marina, ikan bandeng, logam Cu, serasah, defoliasi, toksikokinetik, wanamina Dukuh Tapak Avicennia marina is the pioneer plant of coastal regions, such as at Dukuh Tapak, Semarang city, Indonesia. This is evoked by A. marina capability in percolating heavy metals which exist around its rhizosphere. The dynamics of Cu via absorption and accumulation processes over milkfish pond ecosystem of Semarang coast which consists of media (water and sediment), A. marina plants (roots, leaves and litter), and fish was a matter that should be studied. Furthermore, the detail purposes of the study were (1)analysing the Cu metal content in the water and sediments of milkfish ponds at Dukuh Tapak; (2) analysing the Cu metal translocation within A. marina plants (roots, leaves and litter); (3) analysing elimination level of A. marina Cu metal bydefoliation mechanism by using the plants' litter as the measurement substances; (4) analysing accumulation pattern of the ponds milkfish Cu metal during the fishes growth period; and (5) planning a good implementable milkfish pond environment management strategy in relation to the mangrove sustainability and heavy metal adjusment. The capabililty of A. marina regarding Cu metal accumulation as a constituent of heavy metal dinamics against the pond and milkfish has become the research novelty. The study was conducted in 7 mounts observation at ponds of Dukuh Tapak by measuring metal Cu contents in water, sediments, A. marina (roots, leaves and litter) and milkfish. The detections were taken every 2 weeks in 8 repetitions by comparing ponds without (1st pond) and with (2nd pond)A. marina. Cu metal analysis was done by AAS and data analysis were done by linear and non linear regresion. The Cu metal contents were used to measure FK, BCF and TF. Additional evaluation by one compartment toxicokinetic was applied toward milkfish Cu metal content. The data showed gradual increase of Cu metal contents among water, sediment, A. marina (roots, leaves, and litter) and milkfish at Dukuh Tapak ponds. Cu metal content of the water passed the sea water standar grade settled by the government, while the sediment seemed to have a saturated Cu metal. Cu was eliminated by A. marina of defoliation litter to envorinment. The metal Cu was also accumulated within the milkfishes of both ponds during 12 weeks of experiment. The 1st pond fishes metal was higher than the 2. The conclusion of this study are (1) the pond sediment had more Cu metal content than the water, (2)A. marina had an ability in Cu metal translocation which encompasses through organs with the metal level decreases from litter, leaves and roots, (3) litter had an ability in Cu metal elimination through defoliation, (4) Cu metal content had an increasing tendency from time to time, (5) an environment management strategy should be implemented to decrease metal pollution and prevent its accumulation within the cultivated milkfish by cultivating A. marina in the pond area (Silvofishery). Leaf litter was captured by using container nets to prevent the return of metal from A. marina to the pond areas. The planting of A marina which is separated from fish-breeding pond was do well. Therefore, A. marina can function as well as metal fitoremidiasi. Keywords: Avicennia marina, milkfish, Cu metal, litter, defoliation, toxicokinetic, Dukuh Tapak, Silvofishery
Item Type: | Thesis (PhD) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Environmental Science |
ID Code: | 56028 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 14 Sep 2017 10:11 |
Last Modified: | 14 Sep 2017 10:11 |
Repository Staff Only: item control page