Manajemen Pemberian Pakan dan Evaluasi Kecukupan Nutrien pada Domba Lokal Fase Grower di PT. Mahesa Mutiara Tani Bogor Jawa Barat

Abstract

Praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017-3 April 2017 di PT. Mahesa Mutiara Tani Desa Pabuaran, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Analisis bahan kering pakan dilaksanakan pada tanggal 7 - 8 April 2017 di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Tujuan praktek kerja lapangan yaitu untuk mengetahui manajemen pemberian dan pengelolaan pakan, serta mengevaluasi kecukupan nutrien domba lokal. Manfaat dari praktek kerja lapangan yaitu memperoleh pengalaman bagaimana memelihara ternak, mendapat informasi mengenai manajemen pemeliharaan domba, serta memberi informasi mengenai evaluasi terhadap program penggemukan domba. Materi yang damati dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah 28 ekor domba fase grower jenis lokal diambil dari 2 pen yang berbeda dengan mengambil 18 ekor betina dan 10 ekor jantan. Alat yang digunakan adalah timbangan, crucible porcelain, timbangan analitik, oven, eksikator, serta alat tulis. Metode yang digunakan dalam kegiatan PKL adalah metode observasi dan partisipasi aktif dengan mengikuti kegiatan yang ada di peternakan dan melakukan wawancara kepada karyawan peternakan, menimbang bobot badan ternak, menimbang konsumsi pakan, menimbang berat segar sampel pakan dan sisa pakan. Menghitung berat kering udara kemudian menganalisis bahan kering pakan. Hasil praktek kerja lapangan menunjukkan domba dipelihara secara intensif di kandang panggung. Manajemen pemberian pakan dilakukan pada pagi hari jam 07.30 berupa konsentrat, jam 13.30 diberi konsentrat kembali dan sore hari jam 15.00 ternak diberi pakan hijauan. Air minum tersedia di dalam pipa dan pemberiannya secara ad libitum. Konsumsi pakan pada kelompok pertama dan kedua sudah mencukupi kebutuhan hidup, bahkan dapat meningkatkan bobot badan. Pertambahan bobot badan domba kelompok I yaitu 79 g/ekor/hari, dan kelompok II sebesar 100 g/ekor/hari. Nilai konversi pakan kelompok I yaitu 7,94 dengan efisiensi 12,5% dan kelompok II sebesar 6,46 dengan efisiensi 15,4%.Lokasi peternakan sudah baik. Model kandang panggung lebih baik karena memudahkan peternak untuk melakukan sanitasi. Manajemen pemeliharaan ternak dilakukan secara intensif dimana ternak dipelihara di dalam kandang secara terus-menerus dengan pakan berupa rumput lapangan dan konsentrat. Konsumsi pakan sudah mencukupi kebutuhan hidup pokok dan meningkatkan pertambahan bobot badan serta menghasilkan nilai konversi dan efisiensi pakan baik.