Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa oleifera) sebagai Hormon Tumbuh pada Pembibitan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.)

RAHMAN, Miftahur and KARNO, Karno and KRISTANTO, Budi Adi (2017) Pemanfaatan Tanaman Kelor (Moringa oleifera) sebagai Hormon Tumbuh pada Pembibitan Tanaman Tebu (Saccharum officinarum L.). Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
128Kb
[img]
Preview
PDF
90Kb
[img]
Preview
PDF
105Kb
[img]
Preview
PDF
213Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

175Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

1920Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

2749Kb

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menentukan dosis ekstrak daun kelor yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan tiga varietas tanaman tebu. Penelitian dilakukan di lahan Pembibitan Litbang (Penelitian dan Pengembangan) Tanaman Tebu dan Laboratorium Kultur Jaringan PTPN 7 Bungamayang, Lampung Utara dari bulan November 2016 – Februari 2017. Rancangan penelitian menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial, faktor 1 yaitu 5 taraf perlakuan dosis ekstrak daun kelor (0, 10, 20, dan 30) dan 10 ml/liter sitokinin sintetis, dan faktor 2 yaitu 3 varietas tebu (varietas BM 9514, BM 9044, dan BM 9605) dengan 5 kali ulangan. Parameter yang diamati daya kecambah, tinggi bibit tebu, jumlah anakan, berat segar tanaman, berat kering tanaman, berat segar tajuk, berat kering tajuk, berat segar akar, berat kering akar, dan volume akar. Hasil penelitian daya kecambah tertinggi pada varietas BM 9605 yaitu 97,4%. Perlakuan dosis meningkatkan tinggi bibit tanaman pada varietas BM 9514 dan BM 9044. Perlakuan varietas terdapat pengaruh dan interaksi antara dosis dan varietas terhadap tinggi tanaman. Perlakuan dosis pada jumlah anakan tidak memberikan pengaruh nyata dan tidak terdapat interaksi dosis dan varietas tetapi pada varietas BM 9514 dan BM 9044 pemberian dosis 20 ml/liter mengalami peningkatan dibanding kontrol. Perlakuan dosis memiliki pengaruh terhadap berat segar dan berat kering bibit tanaman dan terdapat interaksi dosis dan varietas pada setiap varietas dengan dosis 30 ml/l. Perlakuan dosis pada berat segar tajuk dan berat kering tajuk berpengaruh nyata dan interaksi dosis dan varietas terjadi pada berat segar tajuk varietas BM 9605 pemberian dosis 30 ml/l. Perlakuan dosis pada berat segar akar dan berat kering akar tidak berpengaruh nyata, sedangkan perlakuan varietas berpengaruh nyata terhadap berat segar akar dan berat kering akar serta terdapat interaksi dosis dan varietas pada vatrietas BM 9514 dosis 30ml/l serta BM 9044 dosis 10 ml/l. Perlakuan dosis pada volume akar memberikan pengaruh nyata tetapi tidak terdapat interaksi dosis dan varietas. Simpulan dari pembahasan yaitu perlakuan dosis memiliki pengaruh nyata pada berat segar bibit, berat kering bibit, berat segar tajuk, dan volume akar bibit tebu. Perlakuan varietas berpengaruh nyata pada tinggi bibit tanaman, jumlah anakan, berat segar bibit, berat segar tajuk, berat kering tajuk, berat segar akar, dan berat kering akar tanaman tebu. Terdapat interaksi dosis dan varietas pada varietas BM 9514 terhadap tinggi tanaman bibit, berat segar bibit, berat kering bibit, dan berat segar akar. Varietas BM 9044 terhadap tinggi bibit tebu. Varietas BM 9605 terhadap berat segar bibit dan berat segar tajuk serta tinggi bibit tanaman dan volume akar bibit tanaman tebu. Pemberian dosis ekstrak daun kelor pada tiga varietas tebu memberikan respon berbeda pada setiap parameter.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Department of Agroecotechnology
ID Code:56006
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:14 Sep 2017 09:07
Last Modified:14 Sep 2017 09:07

Repository Staff Only: item control page