PENERAPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN LIMBAH FILLET IKAN DI KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI KOTA TEGAL

WIBOWO, Tri Setyo and Purwanto, Purwanto and Yulianto, Bambang (2016) PENERAPAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN PADA INDUSTRI PENGOLAHAN LIMBAH FILLET IKAN DI KAWASAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI KOTA TEGAL. Masters thesis, School of Postgraduate.

[img]PDF
Restricted to Repository staff only

4042Kb

Abstract

Indonesia merupakan negara maritim yang kaya dengan hasil perikanan tangkapnya. Demikian pula perkembangan hasil perikanan di Kota Tegal cukup tinggi yaitu menduduki urutan ketiga terbesar tingkat Provinsi Jawa Tengah. Peningkatan hasil tangkapan ikan tersebut mempengaruhi perkembangan industri pengolahan hasil perikanan. Adapun sentra pengolahan ikan terbesar di Kota Tegal berada di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegalsari. Kegiatan industri tersebut berpotensi menimbulkan dampak lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan respon masyarakat terhadap gangguan kebauan akibat pengolahan fillet ikan, mengukur indikator kinerja produsi bersih dan implementasi sistem manajemen lingkungan pada industri pengolahan limbah fillet ikan di PPP Tegalsari. Pengumpulan data dilakukan melalui pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara, kuesioner dan observasi. Hasil studi menunjukkan bahwa 80% dari responden mengatakan bahwa kegiatan pengolahan limbah fillet ikan menyebabkan gangguan kebauan. Hasil pengujian menunjukan bahwa kadar amoniak (NH3) di lokasi yang paling kuat baunya sebesar 0,54 g/m3, di tempat yang agak berbau sebesar 0,41 g/m3, sedangkan tempat yang baunya lemah sebesar 0,072 g/m3. Adapun hasil pengukuran kadar Hidrogen Sulfida (H2S) pada semua titik menunjukan nilai yang sama di semua titik pengujian yaitu 0,001 g/m3. Kesimpulannya bahwa senyawa yang mempengaruhi gangguan kebauan bukanlah hidrogen sulfida tetapi amoniak. Sumber kebauan dapat diketahui dengan melakukan pengukuran terhadap 6 (enam) indikator kinerja produksi bersih pada unit usaha antara lain : (1) penggunaan dan pemantauan bahan baku nilainya sebesar 75%, (2) penyimpanan dan penanganan bahan nilainya sebesar 62,5%, (3) konsumsi energi sebesar 75%, (4) Perlindungan Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja (K3) sebesar 37,5%, (5) penanganan limbah padat sebesar 40%, serta (6) penanganan air limbah sebesar 25%. Hal tersebut menunjukkan bahwa prioritas penanganan permasalahan yang perlu segera dilakukan yaitu penanganan air limbah dan limbah padat, perlunya upaya membangun kesadaran pelaku usaha dalam pengelolaan lingkungan dan mendorong peran pemerintah dalam pengendalian sistem manajemen lingkungan agar terwujud kawasan industri pengolahan ikan yang berwawasan lingkungan. Kata kunci: industri pengolahan ikan, gangguan kebauan, produksi bersih

Item Type:Thesis (Masters)
Subjects:T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Environmental Science
ID Code:55964
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:13 Sep 2017 11:15
Last Modified:13 Sep 2017 11:15

Repository Staff Only: item control page