EVALUASI DAN STRATEGI PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT (SLBM) DI KOTA BIMA

Abstract

United Nations Development Programs memperkirakan 2,6 miliar orang atau lebih dari 40% dari populasi dunia tidak menggunakan toilet, tapi buang air besar di tempat terbuka atau ditempat yang tidak sehat. Salah satu satu usaha yang dilakukan pemerintah adalah program Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM), akan tetapi implementasinya sering tidak berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat partisipasi masyarakat dan manfaat program tersebut serta menyusun strategi untuk mengoptimalkan program SLBM di Kota Bima. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Data sekunder dengan studi literatur sedangkan data primer dengan wawancara, observasi, uji laboratorium dan kuesioner dengan menggunakan metode simple random sampling. Dari hasil evaluasi dengan skala likert didapatkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat pada Kelurahan Nungga masuk pada kategori sedang, sedangkan pada Kelurahan Rite dan Kelurahan Lelamase masuk pada kategori rendah. Hasil evaluasi juga didapatkan bahwa program SLBM di Kota Bima memiliki manfaat bagi lingkungan yaitu limbah aktivitas domestik yang keluar dari IPAL masih dibawah standar baku mutu air limbah domestik, di sisi lain banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat. Hasil perhitungan penilaian faktor internal dan eksternal mengindikasikan bahwa strategi dapat diterapkan dengan menggunakan analisis SWOT masuk pada kuadran III (turn-around) dengan tujuan untuk mengurangi kelemahan yang ada melalui pemanfaatan peluang yang dimiliki. Alternatif strategi yang dapat menjadi proritas untuk mengoptimalkan adalah sosialisasi dan pelatihan tentang air limbah domestik kepada Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), pemanfaatan peran pokja untuk meningkatkan peran serta masyarakat, penyusunan peraturan daerah tentang pengelolaan air limbah domestik, pengembangan alternatif pembiayaan, mengoptimalkan peran koordinasi antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kata kunci : Sanitasi, evaluasi, partisipasi, manfaat, strategi, SLBM. According to the United Nation Development Program, it is estimated that 2.6 billions of people or more than 40% of the world’s population do not use a toilet, but they defecate in open spaces or unsanitary places. One of the government’s efforts is the implementation of Community-Based Environmental Sanitation Program (SLBM), but the implementation does not run well. The aims of the research were to evaluate the public participation level and the program benefit and to set a strategy to optimize the Community-Based Environmental Sanitation Program in Bima Municipality. This research is a descriptive analytic study using a quantitative and qualitative method. Secondary data is done with the study of literature, while primary data is done by interviews, observations, laboratory test, and questionnaires using simple random sampling method. From the results of evaluation found that the public participation level in Nungga Village was in the category of the medium, and the villages of Rite and Lelamase were in the category of low. The evaluation results also showed that the program had benefits for the environment where the parameters of quality of domestic wastewater from the WWTP meets the standards, on the other side a lot of benefits are enjoyed by the community. The calculation results of the internal and external factors in the analysis strategy can be applied is the strategies of quadrant III (turn-around) which are aimed to reduce the existing weaknesses through the use of the opportunities owned. The alternative strategy that can be the priority to optimize is socialization and training on domestic waste water, the empowerment of the task force, the making of law on domestic waste water, the development of alternative wastewater financing, optimizing the coordination role among SKPD. Keywords: sanitation, evaluation, participation, benefit, strategy, SLBM