KONSTRUKSI BERITA PEREMPUAN DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Perkosaan yang Dilakukan oleh Sastrawan Sitok Srengenge di Media Online Tempo dan Republika Periode November-Desember 2013)

Yudawarti, Hayuningtyas (2017) KONSTRUKSI BERITA PEREMPUAN DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Perkosaan yang Dilakukan oleh Sastrawan Sitok Srengenge di Media Online Tempo dan Republika Periode November-Desember 2013). Undergraduate thesis, Universitas Diponegoro.

[img]
Preview
PDF
575Kb

Abstract

Yudawarti Hayuningtyas. 2017. “KONSTRUKSI BERITA PEREMPUAN DALAM MEDIA ONLINE (Analisis Framing Berita Perkosaan yang Dilakukan oleh Sastrawan Sitok Srengenge di Media Online Tempo dan Republika Periode November-Desember 2013). SKRIPSI S-1. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang. Pembimbing: Drs. Suharyo, M.Hum. dan Drs. Mujid F. Amin, M.Pd. Media online tanah air pada bulan November 2013 dihebohkan dengan adanya pemberitaandari seorang sastrawan terkenal di Indonesia yaitu Sitok Srengenge yang diduga melakukan perkosaan terhadap seorang mahasiswi berinisial RW. Sumber penting ketika media mengangkat suatu berita untuk menjadi perhatian khalayak dan menarik untuk diteliti yaitu karena kepopuleran Sitok Srengenge. Hal yang menarik dalam pemberitaan ini ialah media online Tempo dan Republika dalam memberitakan isu ditampilkan dengan cara yang berbeda, sehingga yang menjadi tantangannya adalah bagaimana media harus tetap menampilkan pemberitaan secara berimbang, aktual, dan faktual. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengetahui pembingkaian berita yang disajikan oleh dua media online yaitu Tempo dan Republika atas dugaan kasus perkosaan yang dilakukan oleh Sitok Srengenge. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dan menggunakan metode analisis framing model Robert Entman yang menonjolkan seleksi isu dan penonjolan aspek. Hasil penelitian menunjukkan pembingkaian kasus ini yaitu Tempo memiliki kecenderungan arah pemberitaan hanya kepada satu pihak yaitu Sitok Srengenge tanpa menampilkan suara korban sama sekali, karena adanya kedekatan antara pengelola media dengan pelaku sehingga memberikan dampak keberpihakan pemberitaan. Sedangkan Republika lebih cenderung menampilkan pemberitaan pada perempuan karena dinilai sebagai korban sehingga harus diberikan ruang berbicara yang lebih banyak dan tetap berusaha menggali kejadian sebenarnya dengan menampilkan informasi dari beberapa sudut pandang. Kata Kunci: Media Online, Sitok Srengenge, Framing

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics > P1-1091 Philology. Linguistics > P1-85 General
Divisions:Faculty of Humanities > Department of Indonesian
ID Code:55903
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Sep 2017 09:38
Last Modified:08 Sep 2017 09:38

Repository Staff Only: item control page