WACANA KEJAWAAN DALAM TETRALOGI PRAMOEDYA ANANTA TOER

Sudibyo, Anton WACANA KEJAWAAN DALAM TETRALOGI PRAMOEDYA ANANTA TOER. Undergraduate thesis, Fakultas Ilmu Budaya.

[img]PDF (skripsi)
999Kb

Abstract

Tetralogi Pramoedya Ananta Toer memuat wacana kejawaan abad XVIII – XIX sekaligus mengoreksinya. Melalui tokoh Minke, suara-suara skeptis terhadap perilaku, sikap, dan adat Jawa menggelora di hampir setiap bagian tetralogi. Secara umum tergambar jelas dari tetralogi ini bagaimana pandangan-pandangan PAT terhadap Jawa, khususnya yang berkenaan dengan kehidupan priyayi. Masyarakat priyayi Jawa terbebani ikatan-ikatan dan nilai-nilai yang tidak cocok dengan tuntutan era baru. Beberapa masalah yang diteliti adalah wacana kejawaan apa sajakah yang diungkap dalam TPAT, sampai di mana kebenaran deskripsi wacana kejawaan dalam TPAT, dan hal-hal apa sajakah dari masa sekarang yang dapat dijelaskan melalui wacana kejawaan abad XVIII – XIX dalam TPAT. Mengacu pada rumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah mengungkapakan aspek-aspek wacana kejawaan yang muncul kemudian membandingkan dengan pendapat para peneliti kebudayaan Jawa untuk mencari ketepatan deskripsinya serta mengetahui kaitannya dengan masa sekarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sosiologi sastra dan teori yang dipakai untuk menganalisis TPAT berdasarkan pada teori pencerminan yang mengkaji karya sastra sebagai mimesis atau tiruan dari alam nyata. Wacana kejawaan yang muncul dalam TPAT yaitu: falsafah, rasionalitas, prinsip, sopan-santun, bahasa, busana, perempuan, dan lain-lain. Melalui pandangan para peneliti didapat garis-garis besar kebudayaan Jawa yaitu: kepercayaan terhadap alam adikodrati yang lebih tinggi daripada alam duniawi (kasar); kepercayaan terhadap pemimpin yang begitu besar; adat sopan santun yang rumit dalam bertingkah laku, berbahasa, dan berbusana; pengutamaan kerukunan dan keselarasan dalam sistem sosial masyarakat; dan pola pikir yang lebih mempercayai rasa daripada logika. Garis-garis besar kebudayaan Jawa di atas tidak datang dengan sendirinya, tetapi merupakan suatu pola yang dikonstruksi oleh penguasa-penguasa Jawa terutama pada masa Majapahit dan Mataram. Pengkonstruksian ini dilakukan dengan menggunakan strategi kebudayaan. Konstruksi budaya Jawa yang mempengaruhi kebudayaan Indonesia telah menghambat pertumbuhan pembangunan nasional, maka perlu dilakukan usaha menyeluruh yang bertumpu pada sektor pendidikan sebagai pangkal dari semua permasalahan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Divisions:Faculty of Humanities > Department of Indonesian
ID Code:5590
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Jan 2010 13:41
Last Modified:26 Jan 2010 13:41

Repository Staff Only: item control page