KOMPLEKSITAS LANGGAM DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR KERATON YOGYAKARTA

TOHAR, Ibrahim and HARDIMAN, Gagoek and SARI, Suzanna Ratih (2015) KOMPLEKSITAS LANGGAM DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR KERATON YOGYAKARTA. In: SEMINAR NASIONAL Menuju Ruang Arsitektur & Perkotaan Yang Ber-Kearifan Lokal, 12 Mei 2015, Departemen Arsitektur FT Undip Semarang.

[img]
Preview
PDF
1448Kb
[img]
Preview
PDF
1298Kb

Official URL: http://dtap.undip.ac.id

Abstract

Sebuah objek arsitektural dapat dipandang sebagai sebuah artefak. Sebuah artefak dapat dipandang sebagai sebuah tanda. Sebuah tanda akan memiliki ekspresi tertentu. Dan sebuah tanda juga mengandung makna tertentu. Hal tersebut menjadikan penelusuran tentang penafsiran makna dalam sebuah karya arsitektur harus melalui tanda dan artefak fisik-visual. Sebagai sebuah tanda, karya arsitektur, bisa jadi secara visual mengandung ekspresi yang jelas, tegas, dan simpel. Tetapi, bisa jadi artefak tersebut mengandung ekspresi yang tidak sederhana, rumit atau komplek. Sebagai objek studi, adalah Keraton Yogyakarta, secara visual merupakan sekumpulan artefak yang merupakan pertemuan langgam tradisional Jawa dengan Kolonial Belanda. Pertemuan antara ke dua langgam dalam rancangan pada Keraton Yogyakarta memunculkan kompleksitas ekspresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola pertemuan ke dua langgam yang ada pada rancangan arsitektur Keraton Yogyakarta dan menafsirkan ekspresi yang terkandung di dalamnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Teknik observasi dilakukan dengan cara pengamatan visual, pembuatan dokumentasi, wawancara dengan nara sumber, mengkaji literatur terkait. Hasil dari penelitian ini adalah pada Tratag Pagelaran, Tratag Sitihinggil, dan Bangsal Ponconiti, elemen-elemen berlanggam Eropa hadir memperelok bangunan gedung berlanggam arsitektur Jawa, yang berkonsep naungan, tanpa dinding pelingkup, secara keseluruhan memiliki ekspresi ‘ringan’. Sedangkan pada Gedong Purwaretna dan Gedong Jene, sosok bangunan gedung berlanggam Kolonial Belanda sangat dominan, dengan ekspresi ‘berat’ yang dipercantik dengan ornamentasi berlanggam tradisional Jawa. Meskipun secara visual ke dua langgam memiliki karakter yang berbeda, tetapi dalam akulturasi keduanya di Keraton Yogyakarta memiliki ekspresi yang unity. Kata kunci: kompleksitas, langgam arsitektur, Keraton Yogyakarta

Item Type:Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects:T Technology > TH Building construction
N Fine Arts > NA Architecture
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Doctor Program in Architecture and Urban Planning
ID Code:55889
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:07 Sep 2017 14:10
Last Modified:07 Sep 2017 14:10

Repository Staff Only: item control page