Pengaruh Intervensi Relaksasi Otot Progresif dengan Musik dan Aromaterapi terhadap Penurunan Stres Kerja Guru di SMK Ruteng

Abstract

Guru memiliki resiko tinggi terhadap stres. Stres pada guru memiliki hubungan yang signifikan dengan gejala psikosomatik dan depresif. Perawat komunitas perlu melakukan upaya dalam mencegah dampak buruk stres pada guru. Relaksasi otot progresif yang dikombinasikan dengan musik dan aromaterapi adalah satu alternatif intervensi yang dapat dilakukan untuk menurunkan tingkat stres pada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intervensi relaksasi otot progresif yang dikombinasikan dengan musik dan aromaterapi dalam menurunkan tingkat stres pada guru. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan metode pre-post test with control group design. Sampel terdiri dari 46 subjek yang dipilih dengan teknik purposive sampling dan dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok intervensi (n=23) dan kelompok kontrol (n=23). Intervensi relaksasi otot progresif dengan musik dan aromaterapi diberikan pada kelompok intervensi sebanyak empat sesi dalam empat hari; masing-masing sesi berlangsung selama 20 menit. Analisis statistik t- test digunakan dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh intervensi terhadap penurunan tingkat stres. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tingkat stres sebelum intervensi relaksasi progresif dengan musik dan aromaterapi pada kelompok intervensi mengalami penurunan dari 50,65±3,71 menjadi 32,78±8,426. Sedangkan pada kelompok control, rata-rata stres dari 49,87±3,348 menjadi 49,17±4,868. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value=0,000 (<0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap tingkat stres pada kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Intervensi relaksasi otot progresif dengan musik dan aromaterapi dapat menurunkan tingkat stres pada guru. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan kepada guru untuk melakukan intervensi relaksasi yang dapat menurunkan stres. Pelaksanaan intervensi dapat dilakukan melalui bimbingan perawat komunitas.