TRADISI REBO WEKASAN (TRADISI TOLAK BALAK) (Studi Kasus Pemertahanan Bahasa dan Budaya Jawa di Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur)

Pamungkas , Sri and Setyowati, Eny (2016) TRADISI REBO WEKASAN (TRADISI TOLAK BALAK) (Studi Kasus Pemertahanan Bahasa dan Budaya Jawa di Pondok Pesantren Tremas Pacitan Jawa Timur). In: International Seminar on Language Maintenance and Shift (LAMAS) 6 ISSN:2540-8755 , 9 - 10 August 2016, Gedung Pascasarjana Imam Barjo No. 3 - 5 Semarang.

[img]
Preview
PDF
6Mb

Official URL: http://lamas.undip.ac.id

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Pondok Tremas Pacitan Jawa Timur, dengan Para Kyaisebagai informan kunci dan ustad/ustazah serta para santri/santriwati sebagai informan. Terlepas dari kontroversi yang ada karya ilmiah ini diangkat sebagai sebuah upaya bahwatradisi yang ada di Pondok Pesantren mampu merefleksikan kualitas hubungan antara manusia dengan manusia maupun manusia dengan Tuhannya. Kebersamaan, keyakinan, dan sandarantunggal pada Tuhan mampu menyadarkan manusia dan mengembalikannya pada jati diri yangsebenarnya. Tradisi Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang berkembang di pondok-pondokpesantren salafiah. Tradisi ini merupakan tradisi turun temurun yang biasanya dilaksanakanpada hari Rabu, minggu keempat Bulan Safar untuk meminta perlindungan kepada Allah karena diyakini bahwa pada hari itu Allah menurunkan balak. Hal yang lebih dalam dari makna Rebo Wekasan sebenarnya adalah untuk mengingatkanmanusia bahwa Tuhan adalah pemilik segala, sehingga ketika Tuhan berkendak maka tidakseorang pun mampu mencegahnya. Aliran doa yang terus dilakukan merupakan sebuah fasepenyadaran bahwa hanya pada Tuhan selayaknya kita sandarkan setiap detail kehidupan kita. Fase berikutnya adalah dengan memasukkan rajah berupa tulisan berbahasa Arab yangmengandung doa-doa ke dalam air kehidupan (sumur) karena diyakini dengan doa-doa yangbaik maka dalam diri manusia akan tumbuh kristal yang indah demikian sebaliknya. Dalam haldemikian kekuatan bahasa berbicara karena bahasa yang bermakna baik dan diucapkandengan baik akan memberikan efek pada kualitas manusia. Dalam hal demikian, kekuatanbahasa menjadi titik fokus bagaimana mental-mental berkualitas tumbuh di pondok pesantren sebagai salah satu “lembaga penyelamat bahasa” dan “lembaga pemelihara tradisi”.

Item Type:Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords:rebo wekasan, revolusi mental, etnolinguistik
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic
ID Code:55772
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:31 Aug 2017 09:37
Last Modified:13 Feb 2018 10:27

Repository Staff Only: item control page