Palandi, Esther Hesline (2016) KAJIAN METAFORA DALAM PUISI (HAIKU) BAHASA JEPANG. In: International Seminar on Language Maintenance and Shift (LAMAS) 6 ISSN:2540-8755 , 9 - 10 August 2016, Gedung Pascasarjana Imam Barjo No. 3 - 5 Semarang.
| PDF 6Mb |
Official URL: http://lamas.undip.ac.id
Abstract
Konteks bahasa yang berupa unsur-unsur moral sosial kultural suatu bangsa merupakan aset atau kekayaan bahasa, yang seyogyanya bisa dipertahankan. Keunikan budaya yang dimiliki bangsa Jepang merupakan aset bahasa yang menjadi bahan pembentukan ungkapan metafora melalui puisi (haiku). Haiku adalah salah satu jenis puisi Jepang yang dianggap sebagai puisi pendek dan berasal dari permainan ‘haikai no renga’ yaitu permainan puisi berantai, semacam berbalas pantun di Indonesia yang populer pada abad ke-14. Metafora mengandung teks dan konteks yang berhubungan erat dengan kehidupan moral sosial kultural penutur (pengarang)nya. Metafora juga dapat dikatakan sebagai indikator etika dan logika seseorang melalui tindak tutur dan karya tulisannya. Berdasarkan fenomena tersebut penulis merumuskan masalah, bagaimana proses pemberian makna pada metafora dalam haiku bahasa Jepang yang mengandung konteks moral sosial kultural bangsa Indonesia, serta bagaimana klasifikasi makna metafora dalam haiku bahasa Jepang khususnya dalam kategori filosofi etos dan logos. Berawal dari rumusan permasalah tersebut, peneliti bertujuan untuk dapat mendeskripsikan proses pemberian makna pada haiku Bahasa Jepang yang mengandung metafora. Tujuan lain yang ingin diperoleh adalah mengklasifikasikan makna metafora pada haiku bahasa Jepang khususnya dalam kategori filosofi etos dan logos. Metode analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah proses interpretasi secara komprehensif dalam perspektif hermeneutik dan semiotik. Proses interpretasi secara komprehensif terhadap metafora dalam kategori etos dan logos ini dilakukan agar dapat dibuktikan eksistensi unsur-unsur moral sosial kultural bangsa Jepang. Analisis metafora dalam perspektif hermeneutik dan semiotik, yaitu menerjemahkan tandatanda ke dalam bahasa yang dapat dimengerti melalui teks dan konteks. Selain itu hal yang utama dalam proses analisis metafora kali ini adalah proses interpretasi dan intertekstualisasi, yakni pengkajian antar teks-teks metafora melalui makna petutur yang dinegosiasikan dengan makna penutur. Jadi, interpretasi dan intertekstualisasi menjadi sangatlah penting dan bermanfaat dalam proses interaksi melalui teks dan konteks, mulai dari menyadur tanda dan menginterpretasikan pesan ke dalam bahasa yang digunakan pendengar atau pembacanya. Negosiasi makna (proses pemberian makna) diperlukan dalam interpretasi dan intertekstualisasi makna metafora karena metafora memiliki dua makna, yaitu makna eksplisit (surface meaning) dan makna implisit (underlying meaning).
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | haiku, metafora, interpretasi, intertekstualisasi. |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic |
ID Code: | 55678 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 29 Aug 2017 11:08 |
Last Modified: | 12 Feb 2018 14:22 |
Repository Staff Only: item control page