Sukmawati , Anggy Denok (2016) PROBLEMATIKA PENERAPAN MULOK BAHASA JAWA DI KABUPATEN PEMALANG. In: International Seminar on Language Maintenance and Shift (LAMAS) 6 ISSN:2540-8755 , 9 - 10 August 2016, Gedung Pascasarjana Imam Barjo No. 3 - 5 Semarang.
| PDF 6Mb |
Official URL: http://lamas.undip.ac.id
Abstract
The vast spreading area of Javenese speaker makes Javanese language has many dialects and subdialects. Those dialects and subdialects are legally protected by Regional Regulation of Central Java No. 9/2012. One way to protect the Javanese language as one of the local languages in Indonesia is to make it a supplementary subject taught in schools, especially on primary and secondary level. The problem rises when this supplementary subject tend to favor “one side”; the Standard Language of Java. Meanwhile, there are some regencies in Central Java that speak different dialects, the Basa Jawa Ngapak. Pemalang Regency is one of the regencies that speak Basa Jawa Ngapak. This article will uncovers the application of Javanese Language Supplementary Subject in Pemalang Regency which is not congruent with it’s culture. The desk research and literature review method is selected as the data collecting method. From this article, we could see that supplementary subject is not an effective way to protect the local language yet. A precise language policy which fitted with cultural condition of each region become an important element in language protection programme. Daerah persebaran penutur bahasa Jawa yang luas membuat bahasa Jawa memiliki banyak dialek dan subdialek. Dialek dan subdialek tersebut secara hukum dilindungi keberadaannya, terutama oleh Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No.9 Tahun 2012. Salah satu usaha perlindungan bahasa Jawa sebagai salah satu bahasa daerah di Indonesia tersebut adalah dengan memberikan mata pelajaran bahasa Jawa sebagai muatan lokal (Mulok) di sekolah, dari tingkat SD sampai SMA. Masalah kemudian muncul ketika materi Mulok hanya “berpihak” pada bahasa Jawa standar. Sementara itu, terdapat beberapa kabupaten di Jawa Tengah yang menggunakan bahasa Jawa yang berbeda dengan bahasa Jawa standar, yaitu bahasa Jawa Ngapak. Salah satu kabupaten yang masyarakatnya menggunakan bahasa Jawa Ngapak itu adalah Kabupaten Pemalang. Tulisan ini akan mengungkap penerapan Mulok bahasa Jawa di Kabupaten Pemalang yang tidak disesuaikan dengan budaya daerahnya. Metode desk research dan literature review adalah metode yang dipilih dalam mengumpulkan data. Dari tulisan ini terungkap fakta bahwa muatan lokal belum menjadi cara yang efektif dalam rangka melindungi bahasa daerah. Kebijakan bahasa yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi budaya tiap-tiap daerah menjadi faktor penting dalam usaha perlindungan bahasa.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Supplementay Subject, Pemalang Regency, Javanese Language, The Standard Languange of Java, Bahasa Jawa Ngapak, Regional Regulation on Language |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic |
ID Code: | 55627 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 28 Aug 2017 11:31 |
Last Modified: | 12 Feb 2018 11:18 |
Repository Staff Only: item control page