BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INFEKSI VIRUS HEPATITIS B DAN C PADA PEMAKAI NARKOBA (Studi pada narapidana pelaku tindak pidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang)

ERYAWATI, NINDYA ERYAWATI (2004) BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA INFEKSI VIRUS HEPATITIS B DAN C PADA PEMAKAI NARKOBA (Studi pada narapidana pelaku tindak pidana narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang). Undergraduate thesis, Diponegoro University.

[img]
Preview
PDF - Published Version
50Kb

Official URL: http://www.fkm.undip.ac.id

Abstract

Hepatitis adalah penyakit yang menunjukkan kondisi peradangan dari organ hati atau infeksi pada hati yang disebabkan oleh bermacam-macam virus, misalnya virus hepatitis B dan C. Pemakaian narkoba suntik, perilaku seksual berisiko, transfusi darah, pemakaian tatto dan riwayat keluarga pengidap hepatitis merupakan beberapa faktor risiko untuk terinfeksi virus hepatitis B dan C. Prevalensi penyakit hepatitis B dan C sangat meningkat beberapa tahun terakhir ini disebabkan antara lain semakin bertambahnya jumlah pemakai narkoba suntik di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya infeksi virus hepatitis B dan C pada pemakai narkoba. Jenis penelitian adalah penelitian penjelasan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di LP Kelas I Kedungpane Semarang pada semua narapidana dengan kasus tindak pidana narkotika yang memiliki riwayat pemakaian narkoba. Sampel sebanyak 84 orang narapidana. Data dianalisis dengan uji Chi-square pada á 0,05 dan rasio prevalensi (RP). Hasil penelitian diperoleh prevalensi HBsAg dan Anti-HCV positif masing-masing adalah 15,5% (13 kasus) dan 25% (21 kasus) dari seluruh sampel. Hasil uji analisis bivariat menunjukkan bahwa pemakaian narkoba dengan jarum suntik (nilai-p=0,036 95% CI=1,14-12,99 RP=3,8), perilaku seksual berisiko (nilai-p=0,039 95%CI=0,96-51,41 RP=7,0), pemakaian tatto (nilai-p=0,040 95%CI=1,07-19,26 RP=4,5) merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan HBsAg positif. Kemudian hasil uji analisis bivariat juga menunjukkan bahwa pemakaian narkoba dengan jarum suntik (nilai-p=0,0006 95% CI=1,80-13,35 RP=4,9), perilaku seksual berisiko (nilai-p=0,026 95%CI=1,12-10,96 RP=3,5), pemakaian tatto (nilai-p=0,043 95%CI=1,07-6,55 RP=2,6) merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan Anti-HCV positif. Kata Kunci: hepatitis B dan C, pemakai narkoba, narapidana

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions:Faculty of Public Health > Department of Public Health
ID Code:5556
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:26 Jan 2010 11:27
Last Modified:26 Jan 2010 11:27

Repository Staff Only: item control page