Pertumbuhan dan Produksi Turi dan Rumput Benggala pada Tanah Salin dengan Sistem Tanam serta Dosis Pupuk Kandang yang Berbeda

TOLIB., Rokhimun and KUSMIYATI, Florentina and LUKIWATI, Dwi Retno (2017) Pertumbuhan dan Produksi Turi dan Rumput Benggala pada Tanah Salin dengan Sistem Tanam serta Dosis Pupuk Kandang yang Berbeda. Undergraduate thesis, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip.

[img]
Preview
PDF
427Kb
[img]
Preview
PDF
85Kb
[img]
Preview
PDF
213Kb
[img]
Preview
PDF
339Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

375Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

994Kb
[img]PDF
Restricted to Registered users only

2092Kb

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perbedaan sistem tanam serta dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi turi dan rumput benggala pada tanah salin. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi Wetan, Kecamatan Kaliori, Rembang, Jawa Tengah. Bahan tanam turi berupa biji, dan rumput benggala berupa sobekan rumpun/pols. Pupuk kandang (pukan) yang digunakan berasal dari ternak sapi. Rancangan percobaan berdasarkan rancangan acak kelompok monofaktor terdiri dari 9 perlakuan dengan 3 ulangan sebagai kelompok, yaitu turi (M1); turi + 10 ton pukan/ha (M2); turi + 20 ton pukan/ha (M3); tumpangsari turi dan rumput benggala (M4); tumpangsari turi dan rumput benggala + 10 ton pukan/ha (M5); tumpangsari turi dan rumput benggala + 20 ton pukan/ha (M6); rumput benggala (M7); rumput benggala + 10 ton pukan/ha (M8); dan rumput benggala + 20 ton pukan/ha (M9). Parameter yang diamati meliputi tinggi, jumlah daun, produksi hijauan segar, produksi bahan kering, dan nisbah kesetaraan lahan (NKL). Data hasil pengamatan diolah dengan analisis ragam pada taraf 5%, jika berpengaruh nyata (p<0,05), maka dilanjutkan dengan uji jarak ganda duncan (UJGD). Hasil analisis tanah menunjukkan bahwa salinitas tanah yang digunakan termasuk sedang, dengan daya hantar listrik 4,10 dS/m. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa sistem tanam serta dosis pukan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap jumlah daun, kadar klorofil a, kadar klorofil total, serta produksi hijauan segar dan produksi bahan kering turi dan rumput benggala pada tanah salin. Sistem tanam serta dosis pukan berpengaruh nyata (p<0,05) terhadap tinggi turi, namun tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi rumput benggala. Sistem tanam serta dosis pukan tidak berpengaruh nyata terhadap kadar klorofil b turi dan rumput benggala. Hasil UJGD menunjukkan bahwa pada semua parameter pengamatan (kecuali NKL), perlakuan tanpa pukan nyata lebih rendah dibanding dengan pukan, dosis 10 ton pukan/ha tidak berbeda nyata dengan dosis 20 ton pukan/ha, dan sistem tanam tumpangsari tidak berbeda nyata dengan sistem tanam monokultur. Meskipun sistem tanam yang diterapkan tidak berbeda nyata, namun nilai NKL perlakuan tanpa pukan, 10 ton pukan/ha, dan 20 ton pukan/ha, mencapai lebih dari satu, sehingga penggunaan lahan pada sistem tanam tumpangsari lebih efisien dibanding sistem tanam monokultur. Simpulan penelitian ini yaitu aplikasi pukan dengan dosis 10 ton/ha mampu meningkatkan pertumbuhan, kadar klorofil a, kadar klorofil total, serta produksi turi dan rumput benggala pada tanah dengan salinitas sedang. Sistem tanam tumpangsari mampu meningkatkan efisiensi penggunaan lahan.

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions:Faculty of Animal and Agricultural Sciences > Diploma in Animal Agriculture
ID Code:55535
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:24 Aug 2017 11:30
Last Modified:24 Aug 2017 11:30

Repository Staff Only: item control page