PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL : Studi pada Mencit Balb/C yang Diinduksi Metanil Yellow

Ariputri, Fadila Amalina and Witjahjo, Bambang (2017) PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) DOSIS BERTINGKAT TERHADAP GAMBARAN MIKROSKOPIS GINJAL : Studi pada Mencit Balb/C yang Diinduksi Metanil Yellow. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.

[img]
Preview
PDF
356Kb
[img]
Preview
PDF
165Kb
[img]
Preview
PDF
587Kb
[img]
Preview
PDF
129Kb

Abstract

Latar Belakang : Metanil yellow merupakan salah satu bahan pewarna tekstil yang mulai disalahgunakan sebagai pewarna makanan, padahal telah banyak penelitian yang menunjukkan bahwa metanil yellow mempunyai sifat iritan dan karsinogenik pada tubuh,termasuk menyebabkan kerusakan ginjal. Untuk mengobati efek negatif zat toksik dalam tubuh, diperlukan antioksidan yang dapat berasal dari dari alam, salah satunya adalah tumbuhan meniran (Phyllanthus niruri L. Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L.) dosis bertingkat terhadap gambaran mikroskopis ginjal mencit Balb/C yang diinduksi metanil yellow. Metode : Penelitian true experimental dengan posttest only with control group design. Sampel sebanyak 25 ekor mencit Balb/c diadaptasi selama 7 hari, setelah itu dibagi secara simple random sampling menjadi 5 kelompok. Kelompok kontrol (K) hanya diberi pakan dan minum standar. P1 diberi metanil yellow peroral 63 mg dalam 0,3 ml air/hari; P2 diberi metanil yellow peroral 63 mg dalam 0,3 ml air/hari dan ekstrak meniran 1,4 mg dalam 0,3 ml air/hari; P3 diberi metanil yellow peroral 63 mg dalam 0,3 ml air/hari dan ekstrak meniran 2,8 mg dalam 0,3 ml air/hari; dan P4 diberi metanil yellow peroral 63 mg dalam 0,3 ml air/hari dan ekstrak meniran 5,6 mg dalam 0,3 ml air/hari. Setelah 30 hari, mencit dimatikan kemudian dilakukan pemeriksaan mikroskopis ginjal berupa degenerasi dan nekrosis. Data dideskripsikan dalam bentuk tabel, gambar, dan analisa statistik. Hasil : Rerata degenerasi tertinggi sel epitel tubulus proksimal ginjal terdapat pada kelompok P1, sedangkan rerata nekrosis tertinggi pada kelompok P2. Pada degenerasi, terdapat perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2, K-P3, P1-P3, P1-P4, P2-P3, P2-P4, sedangkan K-P4, P1-P2, P3-P4 tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Pada nekrosis, didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) pada K-P1, K-P2, P1-P3, P1-P4, P2-P3, dan P2-P4, sedangkan K-P3, K-P4, P1-P2, dan P3-P4 tidak didapatkan perbedaan yang bermakna. Simpulan : Pemberian ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L.) dosis bertingkat menyebabkan terjadinya perubahan gambaran mikroskopis ginjal mencit Balb/C yang diinduksi metanil yellow. Kata Kunci : metanil yellow, ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L.), ginjal, degenerasi, nekrosis

Item Type:Thesis (Undergraduate)
Subjects:Q Science > QH Natural history
Divisions:Faculty of Medicine > Department of Medicine
Faculty of Medicine > Department of Medicine
ID Code:55191
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:08 Aug 2017 13:44
Last Modified:08 Aug 2017 13:44

Repository Staff Only: item control page