Pertumbuhan Cempe Prasapih Berdasarkan Tipe Kelahiran

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pertumbuhan cempe fase prasapih pada kambing lokal berdasarkan tipe kelahiran yang dipelihara secara konvensional. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret – Mei 2016 di Kandang Laboratorium Ternak Potong dan Perah, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor anak kambing lokal umur 1 minggu yang terdiri atas kelahiran tunggal sebanyak 4 ekor dengan bobot badan rata-rata 4,76±0,71 kg dan kelahiran kembar dua sebanyak 8 ekor dengan bobot badan rata-rata 4,33±0,65 kg. Pakan yang diberikan untuk induk berupa konsentrat komersial sebanyak 350 g/hari dan hijauan berupa campuran rumput lapangan dan leguminosa secara ad libitum. Metode yang digunakan adalah studi kasus. Induk dipelihara bersama dengan anak. Parameter yang diukur meliputi tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada dan bobot badan. Pengukuran dilakukan mulai hari ke-7 sampai cempe berumur 60 hari. Data dianalisis menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada dan bobot badan cempe kelahiran tunggal lebih besar (P<0,05) dibandingkan cempe kelahiran kembar. Rata-rata ukuran tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada dan bobot badan cempe kelahiran tunggal dibandingkan cempe kelahiran kembar secara berturut-turut yaitu 46,86±5,57 cm dan 44,13±4,69 cm, 45,74±5,83 cm dan 41,74±5,00 cm, 46,20±5,77 cm dan 42,17±5,04 cm, serta 7,45±1,94 kg dan 6,01±1,25 kg. Simpulan penelitian ini adalah pertumbuhan cempe prasapih pada kelahiran tunggal lebih besar dibandingkan cempe kelahiran kembar.