STUDI MORFOMETRI IKAN HIU TIKUSAN (Alopias pelagicus Nakamura, 1935) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP, JAWA TENGAH

Santosa, Kenichi Prabowo and AFIATI, NORMA and Purnomo, Pujiono Wahyu (2017) STUDI MORFOMETRI IKAN HIU TIKUSAN (Alopias pelagicus Nakamura, 1935) BERDASARKAN HASIL TANGKAPAN DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA CILACAP, JAWA TENGAH. In: Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan ke-VI. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP, pp. 503-514. ISBN 2339-0883

[img]
Preview
PDF - Published Version
868Kb

Abstract

Ikan hiu tikusan (Alopias pelagicus) merupakan salah satu spesies ikan hiu yang terdapat di Samudera Hindia. Di Indonesia hewan ini sering tertangkap dengan alat tangkap rawai tuna. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui struktur populasi dan karakteristik morfometri A. pelagicus dilaksanakan pada bulan April-Mei 2016 di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Sampel diperoleh secara acak dari tangkapan 7 kapal yang mendaratkan hasilnya di PPS Cilacap antara bulan April-Mei 2016. Dari hasil penelitian, terlihat bahwa frekuensi terendah ikan hiu tikusan berjenis kelamin jantan dan betina terdapat pada kelompok muda. Pada kelompok muda (164-183 cm) tidak tertangkap ikan hiu tikusan betina, sedangkan pada ikan hiu tikusan dewasa (324-340 cm) tidak tertangkap ikan hiu tikusan jantan. Sementara itu, frekuensi tertinggi ikan hiu tikusan jantan dan betina yang tertangkap terdapat pada kelompok remaja (244- 263 cm). Frekuensi tertinggi pada jantan remaja (n=20) lebih kecil dalam jumlah dan ukurannya dibandingkan dengan ikan hiu tikusan jenis kelamin betina remaja (n=38) pada ukuran 264-283 cm. Perbandingan jenis kelamin pada sampel yang diamati yaitu 1 : 2,5; diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seimbang atau tidaknya perbandingan tersebut di alam. Secara alometrik derajat pertumbuhan panjang cagak lebih cepat dibandingkan dengan hampir seluruh bagian tubuh lainnya, tetapi isometri terhadap sirip dada dan sirip punggung. Ekor bagian atas pada ikan hiu ini lebih panjang dibandingkan dengan ekor bagian bawahnya. Secara statistik, pertumbuhan ekor bagian atas, isometri dengan pertumbuhan panjang cagak, panjang standar dan panjang total. Panjang cagak digunakan dalam pengukuran panjang berat karena pengukurannya yang mudah dan paling akurat dalam pengukuran ikan hiu tikusan. Untuk keperluan pengelolaan perikanan, diketahui bahwa hubungan panjang berat sampel ikan hiu tikusan yang diperoleh bersifat isometri r = 0,927 berbeda nyata pada p < 0,05.

Item Type:Book Section
Subjects:S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions:Faculty of Fisheries and Marine Sciences > Department of Fisheries
ID Code:54812
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:14 Jul 2017 17:26
Last Modified:22 Jul 2017 11:36

Repository Staff Only: item control page