Jayanti, Cicik Tri (2014) HUBUNGAN SIMBOL-SIMBOL “KESUCIAN” DALAM PENAMAAN TEMPAT DI KABUPATEN LUMAJANG: STUDI ETNOGRAFIS TERHADAP LEGENDA PENAMAAN WILAYAH KABUPATEN LUMAJANG. In: International Seminar “Language Maintenance and Shift” IV ISSN; 2088-6799, 18 November 2014, hotel NEO Semarang.
| HTML 9Mb | |
| PDF 9Mb |
Official URL: http://lamas.undip.ac.id
Abstract
Lumajang telah disebut dalam kitab Nagarakrtagama karya Mpu Prapanca (Peny.Langit IV, 2008: 215) yang menuliskan Sri Jayanagara prabhu n umankat anhilanake nmusuh ri Lamajan ‘Sri Jayanegara berangkat ke Lumajang menghilangkan musuh’.Menurut beberapa sumber, nama Lumajang berasal dari etimologi rakyat lumah danjang. Lumah ‘rumah’ dan jang/hyang‘dewa’. Secara keseluruhan, Lumajang berartirumah dewa-dewa. Dari segi geografis, Lumajang cocok dengan sebutan rumah paradewa. Secara keseluruhan, ditemukan lima penamaan di Kabupaten Lumajang yangmengindikasikan simbol-simbol “kesucian”. Keenam nama tersebut, yakni (1) Lumajang,(2) Gunung Semeru, (3) Puro Petirtan, (4) Pura Mandhara Giri Semeru Agung, dan (5)Gunung Bromo.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics |
Divisions: | School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic |
ID Code: | 54565 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 05 Jul 2017 15:11 |
Last Modified: | 15 Feb 2018 09:42 |
Repository Staff Only: item control page