REFLEKSI KEDUDUKAN PEREMPUAN MINANGDALAM PITARUAH AYAH

Putri, Sri Andika (2013) REFLEKSI KEDUDUKAN PEREMPUAN MINANGDALAM PITARUAH AYAH. In: International Seminar Language Maintenance and Shift III. ISSN: 2088-6799, 2-3 Juli 2013, Hotel Pandanaran Semarang.

[img]
Preview
PDF
3132Kb

Official URL: http://lamas.undip.ac.id

Abstract

Minangkabau adalah sebuah suku yang terletak di Pulau Sumatera. Suku ini dikenal dengan sistem matrilineal dimana garis keturunan ditarik dari pihak ibu, bukan ayah. Artinya, segala harta benda dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu akan jatuh kepada pihak perempuan bukan laki-laki. Hal ini mengakibatkan perempuan dalam adat Minangkabau memiliki kedudukan dan peran yang lebih istimewa dari laki -laki. Peran dan kedudukannya telah ditanamkan sejak seorang anak perempuan mulai beranjak dewasa. Dewasanya seorang perempuan dimata masyarakat Minang dimulai pada usia 15 tahun. Sejak saat itu banyak falsafah adat yang disampaikan melalui petuah-petuah adat yang diajarkan secara turuntemurun. Petuah ini dikenal dengan istilah ‘Pituah Ayah’ yang menyangkut segala aspek kehidupan. Uniknya penyampaian kedudukan perempuan ini dilakukan oleh seorang ayah atau melalui laki-laki yang dituakan dalam keluarga, bukan dari ibu atau perempuan yang dituakan dalam keluarga. Namun,isi petuah yang disampaikan ini tertanam dalam diri perempuan Minang.

Item Type:Conference or Workshop Item (Paper)
Uncontrolled Keywords:matrilinear, pitaruah ayah, falsafah.
Subjects:P Language and Literature > P Philology. Linguistics
Divisions:School of Postgraduate (mixed) > Master Program in Linguistic
ID Code:54498
Deposited By:INVALID USER
Deposited On:04 Jul 2017 13:25
Last Modified:20 Feb 2018 14:53

Repository Staff Only: item control page