Faustinawati, Belinda and Saebani, Saebani and Suharto, Gatot (2017) PENGARUH PEMBERIAN RANITIDIN TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI TUBULUS PROKSIMAL GINJAL TIKUS WISTAR PADA PEMBERIAN METANOL DOSIS BERTINGKAT. Undergraduate thesis, Faculty of Medicine.
| PDF 1397Kb | |
| PDF 224Kb | |
| PDF 879Kb |
Abstract
Latar Belakang Metanol adalah zat yang mudah menguap dan terbakar yang sering digunakan untuk produk industri dan rumah tangga. Namun, karena biaya produksi etanol mahal, saat ini banyak orang yang menyalahgunakan metanol sebagai minuman oplosan. Padahal konsumsi metanol dapat menyebabkan nekrosis tubular akut terutama pada tubulus proksimal ginjal yang diakibatkan oleh zat metabolitnya yaitu asam format. Ranitidin adalah antagonis selektif dan kompetitif reseptor H2 yang biasa digunakan untuk mengobati ulkus peptikum. Ternyata, ranitidin mampu menghambat kerja enzim alkohol dehidrogenase sehingga metanol tidak dapat dimetabolisme menjadi asam format. Tujuan membuktikan seberapa besar pengaruh pemberian ranitidin terhadap gambaran histopatologi sel tubulus proksimal ginjal tikus wistar pada pemberian metanol dosis bertingkat. Metode Penelitian true experimental laboratorik dengan post-test only control group design. Sampel penelitian adalah tikus wistar jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dibagi secara acak dengan allocation random sampling. Sampel dibagi menjadi 7 kelompok terdiri atas 1 kelompok kontrol negatif; 3 kontrol positif yaitu dengan pemberian metanol dosis bertingkat {¼LD100 (0,7 ml), ½LD100 (1,4ml), LD100 (2,8ml)}; dan 3 kelompok perlakuan yaitu dengan pemberian metanol dosis bertingkat dan ranitidin 4.5mg, 4 jam setelah pemberian metanol. Pengumpulan data dilakukan dengan pengamatan langsung gambaran histopatologi sel tubulus ginjal. Uji hipotesis menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil Pada uji Mann-Whitney didapatkan perbedaan yang tidak bermakna (p>0,05) antara kontrol negatif dengan kontrol positif pada dosis pemberian metanol ¼LD100 dan ½LD100, sehingga didapatkan hasil yang tidak signifikan(p>0,05) juga pada kelompok perlakuan dengan dosis yang sama. Namun, didapatkan perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif LD100 dan kelompok perlakuan (LD100M+R), serta kelompok kontrol positif dengan kelompok perlakuan (LD100M+R). Kesimpulan Pemberian ranitidin dapat menurunkan kejadian nekrosis sel tubulusginjal secara bermakna pada dosis metanol LD100. Kata Kunci Metanol, ranitidin, alkohol dehidrogenase, gambaran histopatologi sel tubulus ginjal, tikus wistar
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1001 Forensic Medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine |
Divisions: | Faculty of Medicine > Department of Medicine Faculty of Medicine > Department of Medicine |
ID Code: | 54333 |
Deposited By: | INVALID USER |
Deposited On: | 20 Jun 2017 14:00 |
Last Modified: | 20 Jun 2017 14:00 |
Repository Staff Only: item control page