PENINGKATAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MALANG

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di Kota Malang telah meningkatkan taraf hidup penduduknya. Peningkatan taraf hidup penduduk di Kota Malang ini ditunjukkan dengan pertumbuhan kegiatan produksi dan konsumsi. Salah satu masalah yang tumbuh seiring dengan berkembangnyan sebuah kota menjadi kota besar adalah sampah. Perkembangan jumlah penduduk dan aktivitas untuk memproduksi jasa maupun barang di sebuah kota memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap menumpuknya jumlah sampah kota. Masalah makin diperparah dengan lemahnya kemampuan baik pemerintah, sektor swasta maupun masyarakat umumnya dalam mengelola sampah. Kota Malang dengan jumlah penduduk 756.982 jiwa menghasilkan sampah 3200M3 per hari dan hanya 40% - 50% dari sampah tersebut yang terangkut. Dalam penelitian ini yang menjadi permasalahan yaitu masih tingginya timbulan sampah yang tidak terangkut, sarana dan prasarana teknis operasional pengelolaan sampah yang kurang memadai, dan belum meratanya penanganan sampah pada daerah cakupan layanan. Untuk meningkatkan teknis operasional pengelolaan sampah di Kota Malang maka dilakukan evaluasi teknis operasional pengelolaan sampah yang meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan dan pengangkutan. Sedangkan aspek kelembagaan, aspek keuangan dan aspek sosial menjadi pendukung penelitian. Selanjutnya dianalisa peningkatkan teknis operasional pengelolaan sampah di Kota Malang. Untuk menganalisa peningkatan teknis operasional pengelolaan sampah diperlukan perkiraan timbulan sampah pada tahun 2003, 2004 dan tahun 2005 dengan metode peramalan yaitu metode dekomposisi dengan model multiplicative karena pada data terdapat faktor trend dan musiman. Selanjutnya penelitian dilakukan dengan metode deskriptif, yaitu mengamati kondisi di lapangan terhadap aspek teknis operasional pengelolaan sampah di Kota Malang, yang meliputi kegiatan pewadahan, pengumpulan, pengangkutan. Kemudian dengan analisa kualitatif, dilakukan evaluasi terhadap aspek teknis operasional yang ditemukan di lapangan dan selanjutnya dideskripsikan guna memperoleh keterangan yang memadai untuk menganalisa peningkatan dari teknis operasional pengelolaan sampah. Aspek Kelembagaan, aspek keuangan dan aspek sosial akan menjadi data pendukung dalam penelitian ini. Hasil dari penelitian, untuk meningkatkan teknis operasional pengelolaan sampah kegiatan pewadahan yaitu dengan penyediaan tempat sampah yang memudahkan pemindahan sampah ke gerobak sampah, penyediaan tempah sampah yang terpisah antara sampah organik dan anorganik, penambahan tempat sampah terutama di sepanjang jalan utama, dan pusat keramaian. Untuk kegiatan pengumpulan dengan penambahan gerobak sampah 186 buah tahun 2003, 289 buah tahun 2004, dan 391 buah 2005. Untuk kegiatan pengangkutan perlu penambahan truk sampah 40 buah pada tahun 2003, 54 buah pada tahun 2004 dan 69 buah tahun 2005 dimana pengadaan truk berupa Armroll Truck.