Pengaruh Penambahan Serbuk Daun Sirsak (Annona muricata Linn) terhadap Pemanfaatan Protein, Massa Protein dan Massa Kalsium Daging Ayam Kampung Super Periode Grower

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pemanfaatan protein, massa protein dan massa kalsium daging pada ayam kampung super periode grower yang diberi ransum dengan penambahan serbuk daun sirsak (SDS). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 November 2013 - 12 Januari 2014 di Kandang Digesti Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah ayam kampung super unsex umur 12 minggu dengan rerata bobot badan 1131 ± 241 g sebanyak 64 ekor. Bahan yang digunakan sebagai penyusun ransum adalah jagung kuning giling, dedak halus, bungkil kedelai, tepung ikan, minyak, CaCO3, premix dan serbuk daun sirsak (SDS). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 4 perlakuan yaitu T0 (ransum basal tanpa penambahan SDS), T1 (ransum basal + SDS 1%), T2 (ransum basal + SDS 2%) dan T3 (ransum basal + SDS 3%), serta 4 kelompok sebagai ulangan. Tiap unit percobaan menggunakan 4 ekor ayam kampung super. Parameter yang diukur adalah pemanfaatan protein, massa protein dan massa kalsium daging. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam apabila terdapat pengaruh yang nyata dilanjutkan dengan menggunakan uji jarak berganda duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan penambahan serbuk daun sirsak tidak berpengaruh nyata (p>0,05) terhadap pemanfaatan protein, massa protein dan massa kalsium daging. Pemanfaatan protein masing – masing perlakuan sebagai berikut, T0 sebesar 18,74 g; T1: 19,37 g; T2: 18,97 g dan T3: 19,51 g. Massa protein daging T0 sebesar 96,33 g; T1: 88,93 g; T2: 103,04 g dan T3 sebesar 128,58 g. Massa kalsium daging masing – masing perlakuan sebagai berikut, T0 sebesar 26,72 mg; T1: 29,87 mg; T2: 30,42 dan T3: 33,28 mg. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan serbuk daun sirsak (Annona muricata Linn) hingga level 3% menghasilkan pemanfaatan protein, massa protein dan massa kalsium daging yang sama.