KARAKTERISTIK SUSPEK TB YANG TIDAK KEMBALI PERIKSA DI PUSKESMAS RUJUKAN MIKROSKOPIS DIKABUPATEN KEBUMEN TAHUN 2005

Abstract

Strategi DOTS ((Direcyly Observed Treatment Shortcourse) yang telah direkomendasikan oleh WHO dan juga telah menjadi kebijaksanaan nasional sejak tahun 1995, sebagai strategi untuk penemuan dan pengobatan TB Paru. Untuk program penanggulangan Tuberkulosis di Kabupaten Kebumen dimulai sejak 1996/1997. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari suspek TB yang tidak kembali periksa ulang dahak di Puskesmas PRM yang ada di Kabupaten Kebumen. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis penelitian evaluasi (evaliation research), metode yang digunakan adalah penelitian deskriptifdengan menggunakananalisis statistik. Sasarannya adalah suspek yang tidak kembaliperiksa ulang dahak pada kunjungan kedua pagi dan ketiga sewaktu di Puskesmas Rujukan Mikroskopis pada unit pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Kebumen tri bulan pertama bulan Januari, Pebruari, dan Maret tahun 2005. Jumlah responden sebanyak 72 orang. Analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif statistik. Hasil penelitian deskriptif statistik dengan standart devisiasi dari : variabel umur (13,55), jenis kelamin (1,23), pendidikan (0,95), pekerjaan (2,50) pengetahuan(0,70), sikap (0,64), biaya (0,89), lingkungan rumah (0,52), motivasi (0,43). Disimpulkan bahwa faktor umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pegetahuan, sikap, biaya, lingkungan rumah, dan motivasi dapat mempengaruhi tidak kembalinya suspek TB pada pemeriksaan dahak yang dua pagi dan yang ketiga sewaktu. Disasrankan lebih ditingkatkan lagi KIE, seperti penyuluhan dan pendekatan sektorl. Kata Kunci: Karakteristik suspek periksa