Evaluasi Keunggulan Genetik Sapi Peranakan Ongole Betina dengan Dua Metode yang Berbeda di Satuan Kerja Sumberejo Kenda

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menduga keunggulan genetik dari ternak betina yang ada di Satker Sumberejo Kendal dengan menggunakan dua metode yang berbeda. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli – Oktober 2016 di Satker Sumberejo Kendal. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan (recording) sapi Peranakan Ongole (PO) tahun 2013-2016 yang berisi identitas induk, identitas anak, bobot lahir anak dan bobot sapih anak. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi. Analisis data yang dilakukan adalah uji korelasi Spearman untuk membandingkan dua metode yang berbeda yaitu Most Probable Producing Ability (MPPA) dan Estimated Breeding Value (EBV). Hasil penelitian ini adalah rerata bobot lahir 29,35±2,13 kg, sedangkan untuk bobot sapih adalah 112,58±24,17 kg. Bobot badan terstandarisasi untuk bobot lahir adalah 30,91±1,97 kg, sedangkan untuk bobot sapih adalah 110,10±11,20 kg. Pendugaan nilai pemuliaan dengan dua metode yang berbeda menunjukkan bahwa nilai pemuliaan sapi betina di Satuan kerja Sumberejo berdasarkan bobot lahir dan bobot sapih memiliki keunggulan genetic yang baik. Pendugaan nilai pemuliaan dengan MPPA dapat digunakan untuk evaluasi genetik jangka pendek sedangkan untuk pendugaan nilai pemulian dengan EBV digunakan untuk evaluasi genetik jangka panjang. Disimpulkan bahwa hasil pendugaan nilai pemuliaan pada ternak betina yang ada di Satuan Kerja Sumberejo dengan dua metode yang berbeda menunjukkan bahwa sapi betina yang ada di Satuan Kerja Sumberejo memiliki kualitas genetik yang baik. Penggunaan dua metode yang berbeda ini tergantung pada tujuan evaluasi genetik.