Perlemakan dan Energi Metabolis pada Ayam Kampung yang Mendapat Ransum dengan Penambahan Kombinasi Inulin dari Akar chicory dan Bakteri Asam Laktat (The importance of giving inulin combination from chicory root and lactic acid bacteria into the diets towards metabolic energy and fatty of local poultries)

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh perberian kombinasi inulin dari akar chicory (chicorium inthybus) dan probiotik bateri asam laktat (BAL) terhadap kecernaan lemak dan perlemakan pada ayam kampung. Penelitian dilaksanakan di kandang ayam kampung milik Bapak Sutris, Desa Pager Sari, Ungaran dan di Laboratorium Ilmu Nutrisi Pakan, Jurusan Peternakan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang pada bulan Oktober 2013 sampai Januari 2014. Materi penelitian adalah tepung akar Chicory sebagai sumber inulin, bakteri asam laktat sebai sumber probiotik, 144 ekor Day Old Chick (DOC) ayam kampung dan ransum ayam kampung dengan PK 17% EM 2713 kkal/kg yang tersusun atas jagung kuning, bekatul, bungkil kedelai, tepung ikan, CaCO3 dan premiks. Alat yang digunakan adalah 36 kandang flock, nampan, tempat pakan, tempat minum, timbangan analisis, penampung feses. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3x3 dengan 9 perlakuan dan 4 ulangan. Parameter yang diamati adalah kecernaan lemak kasar, massa lemak daging, lemak abdominal, dan energi metabolis. Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi dan tidak terdapat perbedaan yang nyata pada penambahan inulin dari akar chicory maupun penambahan bakteri asam laktat (P>0,05) terhadap nilai kecernaan lemak kasar, massa lemak daging, lemak abdominal. Akan tetapi terdapat pengaruh yang nyata (P<0,05) pada nilai energi metabolis dengan penambahan inulin dari akar chicory T0 = 2625,64 kkal; T1 = 2517,79 kkal; T2 = 2604,60 kkal. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian inulin dari akar chicory dan bakteri asam laktat serta kombinasi keduanya tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kecernaan lemak kasar, massa lemak daging dan lemak abdominal. Sebaliknya terhadap nilai energi metabolis pada tingkat pemberian inulin 0,6% menunjkan nilai yang lebih rendah.