Analisis Pendapatan Usaha Peternakan Kambing “Barokah” Kecamatan Gunungpati Kota Semarang

Abstract

Usaha ternak kambing yang dikelola masyarakat pada umumnya masih bersifat tradisional yang mana peternak belum memperhitungkan usaha secara ekonomis, sehingga produktivitas rendah dan pendapatan yang diperoleh kurang optimal. Masalah lain yang sering muncul adalah belum diperhitungkannya perimbangan antara alokasi waktu dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dengan jumlah ternak yang dikelola dan pendapatan yang akan diterima, dengan jumlah tertentu usaha ternak tersebut akan memberikan pendapatan yang optimal pada peternak. Ternak kambing merupakan jenis ternak potong yang tergolong ternak ruminansia kecil, hewan pemamah biak, dan merupakan hewan mamalia yang menyusui anaknya. Di samping itu sebagai penghasil daging yang baik, kambing juga menghasilkan kulit yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan industri kulit. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggetahui besarnya pendapatan, profitabilitas dan mengetahui hubungan antara biaya produksi, jumlah kepemilikan ternak, dan jumlah ternak terjual dengan pendapatan yang dihasilkan oleh peternakan kambing Barokah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November - Desember 2013 di Peternakan kambing “Barokah” Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Data yang digunakan adalah data 3 tahun terakhir yaitu pada bulan November 2010 sampai dengan Oktober 2013. Metode analisis data dilakukan dengan metode deskriptif, kuantitatif dan kualitatif dengan analisis profitabilitas dan analisis korelasi pearson. Dari hasil Penelitian diperoleh bahwa pendapatan yang dihasilkan oleh peternakan kambing Barokah pada kurun waktu November 2010 - Oktober 2013 sebesar Rp 1.833.917/bulan, total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 5.101.226/bulan dan besarnya profitabilitas usaha kambing sebesar 82,3%. Nilai profitabilitas tersebut jika dibandingkan dengan suku bunga deposito bank Mandiri sebesar 5,13% masih lebih besar, maka usaha tersebut layak untuk dikembangkan sebab dapat memberikan keuntungan pada peternak tersebut. Hasil penelitian menunjukan juga bahwa biaya produksi, jumlah kepemilikan ternak, dan jumlah ternak terjual berhubungan dengan pendapatan yang dihasilkan oleh peternakan kambing Barokah, dengan nilai signifikan 0,00. Sementara koefisien korelasi antara biaya produksi dengan pendapatan sebesar -0,626 dan jumlah kepemilikan ternak dengan pendapatan sebesar -0,561 yang artinya jika biaya produksi dan jumlah kepemilikan ternak naik maka nilai pendapatan menurun, sedangkan koefisien korelasi antara jumlah ternak terjual dengan pendapatan